Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Film Indonesia (MFI) menyerahkan 30 Piala Citra dari Festival Film Indonesia (FFI) 2004-2006 kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. "Penyerahan piala ini juga disertai 215 tandatangan dukungan pekerja film terhadap pernyataan bersama yang telah kami sampaikan kepada masyarakat pada 3 Januari 2007 di Jakarta," kata Riri Riza ketika ditemui di Jakarta, Selasa. Menurut Riri, penyerahan piala adalah salah satu proses kebangkitan film yang tidak ada hubungannya dengan dikotomi usia. "Seperti bisa dilihat, penyerahan piala ini juga didukung oleh Dedy Mizwar sebagai salah satu tokoh film senior yang berada pada generasi di atas saya," ujar Riri. Sementara itu, Nicholas Saputra pemenang Piala Citra 2005 sebagai aktor terbaik dalam film "Gie", mengatakan penyerahan piala juga sebagai tanda keberatan insan film terhadap ketidakpedulian pemerintah pada film Indonesia. "Ini adalah usaha untuk memperingatkan pemerintah melalui Depbudpar atas keprihatinan kami terhadap film Indonesia," katanya. Para sineas muda mengingingkan perubahan kebijakan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan film Indonesia agar dilakukan sesegera mungkin. "Ini merupakan salah satu tuntutan yang kami sampaikan saat ini," kata pemeran Rangga dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" itu. Nicholas menambahkan penyerahan Piala Citra jangan dipandang sebagai upaya protes semata, tapi juga wujud tanggung jawab sineas muda kepada masyarakat yang selama ini mendukung keberadaan masyarakat film. "Itu salah satu alasan utama mengapa kami terus bekerja dan berkarya," katanya. Riri Riza kemudian menambahkan bahwa MFI telah membentuk kelompok kerja yang akan merumuskan usulan tatanan pengelolaan film Indonesia yang baru. "Kelompok kerja ini nantinya akan memantau dan mendesak terjadinya perubahan kebijakan dan perundang-undangan film dalam waktu yang tidak terbatas," katanya. Pelaporan perkembangan kerja dan tanggapan terhadap tuntutan MFI, tutur Riri, pada akhirnya akan disampaikan secara terbuka dan transparan kepada masyarakat. "Selama perubahan belum terjadi, MFI akan melakukan boikot terhadap penyelenggaraan FFI di masa yang akan datang serta akan terus melakukan perlawanan secara terstruktur terhadap segala kegiatan yang diselenggarakan atau diadakan oleh badan pemerintah yang mengatasnamakan film Indonesia," kata dia. (*)

Copyright © ANTARA 2007