Beijing (ANTARA News) - CEO Chelsea, Peter Kenyon, mengabaikan laporan bahwa pelatih Jose Mourinho akan meninggalkan klub liga utama Inggris itu akhir musim ini. Dalam lawatan ke China pekan ini, Kenyon mengatakan kepada wartawan "sama sekali tidak benar" berita yang menyebutkan Mourinho akan mundur untuk membuka jalan bagi pelatih asal Belanda, Guus Hiddink, menggantikan dia. "Ini cerita usang yang kini dimunculkan lagi. Saya pikir itu mungkin karena kami enam poin dibawah Manchester United," kata Kenyon kepada koran China Daily Selasa, seperti dilaporkan AFP. "Ini kehebatan Inggris dalam berita. Tapi berita itu sama sekali tidak benar." Kenyon juga menganggap sepi spekulasi mengenai terjadinya krisis di klub itu, yang diungguli Manchester United enam poin dalam liga setelah penampilannya menurun pekan-pekan terakhir ini. "Anda harus melihat dimana kami berada. Kami di urutan kedua dalam liga dan ketinggalan enam poin dengan perkiraan bagian terberat musim ini masih akan muncul," katanya. "Kami memimpin grup dalam Liga Champion, yang sekali lagi dapat dianggap sebagai grup tertangguh. Kami di semi-final Piala (Liga) Carling dan lolos ke putaran keempat Piala FA. Mencuat berita pertengkaran antara pelatih asal Portugal, Mourinho, dan ofisial terkemuka klub itu, termasuk Kenyon dan miliarder Chelsea asal Rusia yang juga pemilik, Roman Abramovich. Abramovich dikabarkan punya hubungan baik dengan Hiddink, pelatih terkemuka yang menangani tim nasional Rusia, yang namanya disebut-sebut sebagai berpotensi menggantikan Mourinho. (*)
Copyright © ANTARA 2007