Padang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sumatera Barat menggelar rapat koordinasi pengamanan mudik Idul Fitri 1436 Hijriah atau Operasi Ketupat 2015 di Gedung Pertemuan Rangkayo Basa Kota Padang, Jumat.

Kegiatan itu dipimpin langsung Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumbar Kombes Pol Nur Afiah yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Sumatera Barat (Sumbar), dan pihak terkait.

"Saya mengapresiasi rapat yang digelar ini, karena persiapan pelaksanaan pengamanan mudik dan lebaran harus dilakukan semaksimal mungkin," kata Nur Afiah.

Hal itu, lanjutnya, mengingat Sumbar adalah provinsi yang memiliki banyak jumlah pemudik karena kebiasaan merantau masyarakat daerah itu.

Ia menjelaskan, hal yang menjadi fokus dalam kegiatan yang memiliki sandi Operasi Ketupat 2015 itu adalah keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para pemudik. Selanjutnya pelaksanaan Idul Fitri 1435 Hijriah, dan wisata Lebaran.

Ia menyebutkan pada saat mudik pihaknya mengawasi tindakan kriminal seperti pencurian, penipuan, penguraian arus lalulintas, dan kecelakaan lalulintas.

"Sementara saat Lebaran seperti tawuran, wisata lebaran, dan peryaaan yang berlebihan sehingga menimbulkan keresahan kepada umum," katanya.

Ia menjelaskan, pada Operasi Ketupat 2015 itu pihak kepolisian mengerahkan sebanyak 920 personel, dengan jumlah Pos Pengaman (Pos PAM) sebanyak 78.

"Jika digabungkan dengan koordinasi bersama instansi, badan, dan kedinasan terkait, jumlah personel yang terlibat bertotal sebanyak 2.439 orang," katanya.

Sedangkan Kepala Biro Operasi Polda Sumbar Kombes Pol Rakhman, menjelaskan dalam kegiatan pengamanan tersebut ada dua strategi yang digunakan. Pertama untuk pencegahan dan kedua adalah Penegakan Hukum (Gakkum).

Untuk tindakan pencegahan, jelasnya, upaya yang dilakukan pihaknya adalah mengingkatkan fungsi intelijen menyerap informasi, kemudian Pembinaan Masyarakat (Binmas), dan penyuluhan dan penerangan langsung.

Sedangkan untuk penegakkan hukum, lanjutnya, adalah menindak tegas orang-orang yang memiliki etikad tidak baik untuk mengambil keuntungan bagi pribadi saat mudik dan Lebaran, kemudian mempidanakan sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.

Saat ditanyai tentang kemacetan, ia mengatakan bahwa kemacetan tersebut tidak bisa dihindari. Karena mobilitas masyarakat yang tinggi, sedangkan di beberapa daerah masih terdapat jalan rusak, jembatan rusak, dan pasar tradisional di pinggir jalan.

"Kami akui kemacetan saat mudik di Sumbar tak bisa dihindarkan, tapi kami akan berusaha maksimal untuk mengendalikan arus," katanya.

Kegiatan itu dihadiri seluruh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) yang berada di Sumbar, dan Kepala Dinas Perhubungan Amran, Organda, dan lainnya.

Dalam pemarapan disebutkan, bahwa beberapa lokasi rawan macet Sumbar adalah Padang-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, Malibo Anai, Sijau Lauik, jalur masuk jam Gadang, Pasar Padang Luar Km 86, untuk keseluruhan dipetakan sebanyak 24 lokasi.

Sedangkan untuk rawan kecelakaan dipetakan 50 lokasi, beberapa di antaranya adalah Silaing, dan Kelok 44 pada titik kelok 22, dan 30.

"Kami juga telah melakukan pembenahan dan perbaikan sarana jalan hingga saat ini, agar tak ada insiden yang tidak diinginkan," kata Kepala Dinas Perhubungan Amran.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015