Dari 11 cabor, masing-masing cabor mempunyai nomor pertandingan, total atlet 190 orang, dan bersama ofisial dan pelatih menjadi 240 orang,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Satlak Program Indonesia Emas (PRIMA) menggelar lokakarya persiapan ASEAN Paragames Singapura 2015.
Lokakarya yang dilaksanakan di salah satu hotel di Solo, Jawa Tengah itu diikuti tidak kurang dari 240 atlet paragames beserta manajer dan pelatih yang akan berlaga di Singapura, Desember mendatang.
Dari keterangan yang dirilis tim media Kemenpora di Jakarta, Jumat, lokakarya tersebut juga dihadiri beberapa pejabat Kemenpora di antaranya Sesmenpora Alfitra Salam, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto, Deputi Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, Kasatlak PRIMA Suwarno, Sekjen KONI Hamidi, Ketua NPC Senny Marbun, Asdep Olahraga Layanan Khusus Bayu Rahadian, Asdep Olahraga Prestasi Bosar Napitupulu, dan Asdep Pengembangan IPTEK Keolahragaan Djoko Sulistiono.
Sesmenpora dalam arahannya menyampaikan pesan dari Menpora Imam Nahrawi agar para atlet selalu menjaga stamina dan ritme latihan untuk mempertahankan prestasi paragames.
"Saya mendengar info, Thailand sudah survei ke Solo. Itu perlu diantisipasi. Karena itu, sudah saatnya kita memetakan nomor pertandingan ungggulan, agar ada fokus yang jelas. Sebab ada 500 lebih nomor pertandingan. Penguatan sentra NPC juga tidak harus selalu di Solo," ujarnya.
Sementara itu Djoko Pekik berpesan agar lokakarya yang berlangsung selama dua hari tersebut harus mampu membuat atlet paragames tampil maksimal.
"Meskipun sekarang bulan puasa, program latihan harus terus berjalan. Jangan sampai para atlet waktunya kosong dan tidak ada program apa-apa," kata Djoko.
Sisa waktu sekitar enam bulan ke depan, menurut Djoko, harus dioptimalkan sebaik mungkin agar prestasi atlet paragames Indonesia dapat dipertahankan.
Suwarno selaku Kasatlak PRIMA menyatakan para atlet yang hadir berasal dari 30 provinsi.
"Dari 11 cabor, masing-masing cabor mempunyai nomor pertandingan, total atlet 190 orang, dan bersama ofisial dan pelatih menjadi 240 orang," katanya.
Mengenai proses pengadaan peralatan, Suwarno mengatakan dirinya memerlukan waktu tersendiri.
"Belajar dari perjalanan atlet sejak 2007 sampai saat ini, pemerintah memberi peluang cukup besar. Saya mengharapkan, jangan karena pernah juara di Myanmar, kemudian merasa nanti pasti juara. Beban saudara adalah mempertahankan juara umum," katanya.
Sementara itu, Raden Ayu Febri Hapsari yang hadir sebagai motivator dalam lokakarya, menekankan pentingnya fokus pada tujuan.
"Masyarakat kita rata-rata kurang sabar menjadi pendengar yang baik. Umumnya hanya melihat saja dan banyak ragu-ragu. Karena itu, fokus 100 persen pada tujuan, dan dengarkan suara hatimu," ujarnya.
Pada sesi pemberian motivasi ini, Febri meminta semua atlet memejamkan mata dan mematikan lampu ruangan, sambil merenungkan fokus tujuan.
"Dengan matamu yang terpejam, dengarkan kata hatimu, rasakan hatimu, hirup aroma tubuhmu sendiri. Mari undang sekian banyak energi kebaikan dalam dirimu. Damai, tenang, bahagia, penuh kelimpahan berkah. Getarkan jiwamu dan sambungkan langsung ke hadapan ilahi," ujarnya.
Pewarta: Yashinta DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015