Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan program Upaya Khusus selama delapan bulan berjalan telah mampu meningkatkan produksi padi 2,6 juta ton gabah kering giling.
Menurut Mentan di Jakarta, Jumat, hal itu terlihat dari produksi padi pada Oktober 2013-Maret 2014 sebanyak 41,3 juta ton, naik menjadi 43,9 juta ton selama Oktober 2014-Maret 2015.
Selain peningkatan produksi padi, lanjutnya usai melantik pejabat eselon I Kementerian Pertanian, dalam delapan bulan terakhir juga terjadi kenaikan luas tambah tanam 369,9 ribu hektare.
"Peningkatan realisasi luas tambah tanam dan produksi padi tersebut sebagai dampak program dan kegiatan UPSUS," katanya.
Dia menyebutkan, program UPSUS tersebut meliputi realisasi penyaluran pupuk selama periode Oktober 2014 - Maret 2015 meningkat sebanyak 264,6 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian realisasi perbaikan jaringan irigasi tersier lebih dari 1 juta ha atau 67,89 persen, realisasi optimasi lahan mencapai 294 ribu hektar (58,77 persen), serta realisasi bantuan traktor lebih dari 26 ribu unit (78,14 persen).
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan, ada sejumlah faktor yang mendorong keberhasilan pencapaian produksi padi tahun ini.
Faktor -faktor tersebit yakni penambahan jumlah areal tanam padi di awal tahun sekitar 400.000 hektar.
"Ada kenaikannya dari luas tanam. Oktober-Maret 2014 hanya 8,1 juta hektar, sekarang (2015) luasnya menjadi 8,6 juta hektar," ujar Hasil dalam kesempatan yang sama.
Kemudian, adanya penurunan luas area gagal panen alias puso.
"Puso Oktober-Maret 2015 hanya sekitar 48.000 hektar, tahun lalu bisa mencapai 148.000 hektar, jadi sudah ada tambahan 100.000 hektaree yang panennya berhasil.
Ada kenaikan pada penyaluran pupuk ke para petani pada Februari 15 naik 265.000 ton dibanding Oktober-Maret 2014.
Kelima kualitas produktivitas kita lebih bagus dibanding tahun lalu. Tahun lalu 51,08 kuintal/hektare, sekarang 51,54 kuintal/hektare, berarti naik 0,5 kuintal/hektare," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015