Hal itu disampaikan pakar tata kota dan transportasi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menanggapi musibah yang terjadi bukan untuk pertama kalinya itu.
"Kejadian ini semakin memperburuk stigma bus Transjakarta, artinya Pemprov DKI harus segera mengaudit kembali semua armada bus Transjakarta yang ada," katanya saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Jumat.
Langkah pengauditan kembali tersebut, tentunya bukan tanpa konsekuensi, yang bisa saja berdampak terhadap berkurangnya pelayanan dari Transjakarta.
Namun demikian, menurut Yayat, apabila membandingkan dengan kasus kecelakaan pesawat Hercules C-130, direspon dengan melarang terbang semua pesawat dengan tipe yang sama, seharusnya tindak lanjut serupa juga diterapkan dalam kasus Transjakarta.
Oleh karena itu, Yayat meyakini bahwa audit ulang merupakan langkah yang penting untuk diambil demi menyikapi berulangnya kejadian nahas terkait bus Transjakarta.
"Sebab kalau ada terbakar, Pak Guberbur Basuki Tjahaja Purnama langsung menanggapi dengan itu sebagai ekses korupsi dan diulang-ulang terus oleh beliau.
"Padahal ketimbang demikian, lebih baik Pak Gubernur mengambil keputusan tegas misalnya menghentikan pelayanan dari bus-bus yang dianggap punya persoalan dan memiliki kemungkinan terbakar," ujarnya.
Lebih lanjut, Yayat mengkhawatirkan apabila Pemprov DKI tidak menangani secara serius perulangan kejadian semacam ini justru akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas transportasi publik.
"Yang dikhawatirkan warga Jakarta semakin merasakan stigma dan kesan yang jauh dari harapan mereka, bahkan lama kelamaan angkutan umum di Jakarta sebaik apapun kemasannya bakal tetap dijauhi oleh masyarakat," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015