Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan agar berbagai pihak menunggu saja terkait dengan isu akan adanya "reshuffle" atau perombakan kabinet guna memperbaiki kinerja pemerintahan.

"Tunggu saja, tunggu saja," kata Jusuf Kalla ketika ditanya wartawan soal "reshuffle" di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.

Wapres juga tidak mau mengomentari terkait siapa saja sosok yang seharusnya dirombak atau terlibat dalam perombakan kabinet tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menginginkan Presiden Joko Widodo tidak melakukan "reshuffle" selama bulan Ramadhan karena banyak hal lain yang perlu lebih diperhatikan.

"Saya sampaikan kepada Presiden, Pak sekarang menghadapi Ramadhan, tolong prioritaskan soal harga sembako. Juga jangan ada soal reshuffle," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, setelah bertemu Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat (3/7).

Menurut Ketua MPR, saat ini bukanlah waktu yang tepat mengingat para menteri sedang bekerja keras untuk rakyatnya.

Sementara itu, politisi senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, jika mencermati bahasa tubuh Presiden Joko Widodo, tampaknya ia akan segera melakukan "reshuffle" kabinet.

"Reshuffle kabinet itu adalah hak prerogatif presiden sehingga bisa kapan saja ia melakukannya. Saya menduga bisa saja reshuffle itu dilakukan setelah Lebaran," kata Priyo, pada diskusi "Dampak Isu Reshuffle terhadap Dinamika Politik dan Ekonomi di Daerah" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (1/7).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015