"Penerbitan buku ini merupakan rangkaian dari agenda mensyukuri 80 tahun Ahmad Syafii Maarif di tahun 2015 ini," kata Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq di Jakarta, Kamis.
Acara peluncuran buku sendiri akan digelar pada Jumat (3/7) petang di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat.
Buku ini, kata Fajar, merupakan kompilasi pengkajian dan pendalaman atas pikiran-pikiran Ahmad Syafii Maarif.
Menurut Fajar, penerbitan ini merupakan upaya untuk merekam riwayat intelektualisme Syafii Maarif yang selama ini berkembang di ruang publik.
"Kami berharap kehadiran buku ini dapat memberikan sumbangan dalam memperkaya mozaik Islam Indonesia yang punya kekhasan. Dunia Islam membutuhkan alternatif ketika Timur Tengah didera pertikaian dan konflik. Di sini Islam Indonesia punya modal untuk menjadi kiblat baru," kata dia.
Dia mengatakan produktivitas karya-karya bermutu tentang intelektualisme Islam di Indonesia sangat diperlukan.
Editor buku ini Ahmad Fuad Fanani mengatakan ciri utama yang membedakan buku ini dari buku-buku tentang Buya Syafii Maarif yang telah terbit sebelumnya adalah pada penjabaran lebih detail terkait gagasan-gagasan dan pemikiran Buya Syafii.
Buku terbaru ini, kata Fuad, menjadi semacam tafsir terhadap pelajaran-pelajaran yang selama ini disampaikan oleh Buya.
"Dia tidak menekankan pada catatan prestasi, sejarah dan pengalaman hidup, serta perannya dalam negara, tapi pada kontribusi dan konsekuensi yang terbangun dengan gagasan dan pemikiran Buya selama ini," kata Fuad.
Buku setebal 432 halaman ini, lanjut dia, hasil dari kontribusi pemikiran dari belasan intelektual.
Di antara penulis yang terlibat dalam penulisan buku ini adalah Amin Abdullah, Noorhaidi Hasan, Munim A Sirry, Hilman Latief, Akhmad Sahal, Alois A Nugroho, Ahmad Najib Burhani, Ahmad Norma Permata, Rahmawati Husein, Sudirman Nasir, Neng Dara Afifah, Muhammad Ali, Sumanto Al Qurtuby, Abdul Munir Mulkhan dan William Frederick.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015