Direktur Utama PT KA Pariwisata Adi Suryatmini dalam peluncuran di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis, mengatakan latar belakang dibangunnya Rail Transit Suite Gambir sebagai fasilitas pelayanan bagi penumpang kereta api, khususnya yang memerlukan fasilitas transit atau istirahat sementara sehubungan dengan jadwal kedatangan atau keberangkatan KA-KA dari Stasiun Besar Gambir.
"Fasilitas tersebut tidak hanya dibutuhkan oleh penumpang kereta api, tetapi juga dapat menampung keperluan pelanggan yang menggunakan moda transportasi lain yang terkoneksi di stasiun Gambir, baik pesawat maupun bus," katanya.
Adi menambahkan fasilitas penginapan tersebut juga merupakan bisnis yang masih terkait dengan kepariwisataan yang terdiri dari kebutuhan akan transportasi dan akomodasi bagi para pelancong khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Direktur Utama PT KAI (Persero) mengaku mendukung inovasi bisnis dan inovasi pelayanan yang dilakukan oleh anak perusahaannya di mana bisnis transportasi terkait dengan bisnis akomodasi.
"Terlebih, fasilitas akomodasi yang terletak di lokasi Stasiun Gambir tentu merupakan tempat strategis bagi pelanggan yang memerlukan fasilitas transit room sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Ia juga mendukung bagi stasiun-stasiun lain untuk membangun fasilitas semacamnya sesuai kebutuhan konsumen.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dalam kesempatan yang sama, mengaku mendukung ekspansi bisnis dengan pembangunan penginapan di stasiun karena di negara-negara maju, stasiun dilengkapi dengan penginapan bagi penumpangnya.
"Ini sebetulnya idenya Pak Wimbo (Direktur Utama Angkasa Pura I) karena di stasiun besar memang seharusnya ada penginapan, satu pesan saya jangan rugi," katanya.
Penginapan yang terdiri dari 23 kamar itu memakan biaya investasi Rp44 miliar yang terdiri dari 23 kamar dan terletak di lantai satu sisi Selatan Stasiun Gambir dengan luas bangunan 487 meter persegi.
Kamar-kamar tersebut, terdiri dari 14 kamar tipe Single, empat kamar tipe Twin dan lima kamar tipe Double dilengkapi dengan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan konsumen, antara lain TV Satelit, Wifi, AC, pemanas air, dan air mineral.
Waktu pemakaian kamar menggunakan sistem per enam jam, delapan jam, 12 jam sampai 24 jam. Tarif yang ditawarkan untuk tipe Single sekitar Rp290.000 sampai dengan Rp420.000 untuk dan tipe twin atau double berkisar antara Rp360.000 sampai dengan Rp550.000.
Selain itu, fasilitas yang tersedia lainnya, di antaranya ruang untuk mandi atau "shower room" sebanyak empat unit dengan tarif mulai Rp40.000 sampai Rp50.000 yang dilengkapi dengan sabun, shampo, pemanas air, setrika uap dan pengering rambut.
Ke depannya, penginapan sejenis tersebut akan dikembangkan di Stasiun Cirebon dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015