Ia membandingkan utang Yunani yang mencapai 200 persen lebih, sementara Indonesia masih di angka 25 persen. Defisit fiskal Yunani mencapai 60 persen, sedangkan Indonesia kurang dari 1,9 persen.
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi kita positif sedang Yunani negatif," katanya seperti dilansir siaran pers MPR.
Mantan anggota MPR dari Fraksi PDIP itu juga mengajak rakyat Indonesia untuk tetap optimistis dan tidak perlu takut seperti Yunani.
Arif mengatakan, kebijakan Presiden Joko Widodo saat ini sudah pro rakyat. Hal ini terlihat dari politik anggaran yang berpihak pada pembangunan desa yang naik dari 9,7 triliun menjadi 21 triliun.
"Kebijakan ini akan dinikmati masyarakat desa," ujarnya.
Tak hanya itu, Arif juga menyebut bahwa pemerintah sekarang menambah subsidi, meskipun ada pengalihan subsidi dari yang tak produktif ke yang produktif. "Jaminan kesehatan masyarakat pun juga ditambah," katanya
Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015