"Hari kedua proses evakuasi korban dan puing pesawat Hercules, kami cenderung mengamankan lokasi karena banyak material pesawat yang diperlukan guna penelitian nanti," katanya kepada wartawan saat berada di lokasi jatuhnya pesawat tersebut, Rabu.
Menurut dia, ada 3 Satuan setingkat Kompi (SSK) terdiri dari Sabhara, Brimob dan Lantas mengetatkan pengamanan di lokasi jatuhnya pesawat Hercules tersebut.
"Guna menghindari orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau iseng yang memanfaatkan kondisi tersebut," ujar Irjen Pol Eko.
Dia menyebutkan, demi kelancaran proses evakuasi, polisi melakukan penutupan di beberapa persimpangan Jalan Letjen Djamin Ginting.
Selain itu, himbauan yang dilakukan petugas kepolisian dengan menggunakan alat pengeras suara agar masyarakat memilih jalan alternatif.
"Penutupan Jalan Djamin Ginting, diperkirakan selama empat hari pascakejadian jatuhnya pesawat Hercules itu," katanya.
Kapolda mengatakan, ada empat jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan pengguna jalan untuk menuju Daerah Tanah Karo.
Bahkan, jalur alternatif tersebut, juga dijaga personel Sat Lantas Polresta Medan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, serta menghindari tabrakan.
"Jangan sampai menggunakan jalur alternatif itu, justru malah mengakibatkan terjadinya tabrakan, hal ini harus dapat dihindari," kata mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) itu.
Data yang diperoleh di RSUP Adam Malik Medan, hingga kini Rabu (1/7) 142 korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Sedangkan, petugas tim DVI Polri telah mengidentifikasi 59 jenazah korban pesawat angku jatuh di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan, Selasa (30/6) sekitar pukul 12.00 WIB, yang juga menimpa beberapa bangunan rumah toko.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015