Manila (ANTARA News) - Presiden Filipina, Gloria Arroyo, Senin, memberikan jaminan kepada timpalannya para kepala negara Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) bahwa keamanan telah disiagakan untuk menghindari terjadinya gangguan selama pertemuan puncak di Cebu, Filipina, yang berlangsung pekan ini. "Upaya kami untuk melawan teror dilakukan seiring dengan penanganan global dan regional," kata Arroyo dalam pernyataannya, seperti diberitakan AFP. "Berkaitan dengan pertemuan puncak ASEAN, kami ingin memberikan kepastian kepada para sejawat di Asia Timur bahwa tentara Filipina beserta rakyat siaga penuh sepanjang hari untuk mengalahkan teror demi menjamin dunia yang lebih aman," katanya. Arroyo mengatakan: "Pertemuan Cebu akan menyambung momentum perjuangan bersama melawan teror dan segala bentuk kekacauan yang terjadi di kawasan tersebut." Pernyataan presiden Filipina itu muncul setelah pasukan negeri itu menewaskan enam pria yang militan yang diduga memiliki kaitan dengan jaringan Al Qaeda, dalam pertempuran di wilayah selatan pada akhir pekan lalu. Salah seorang yang terbunuh adalah ajudan Dulmatin, seorang anggota Jemaan Islamiah yang diduga turut bertanggung jawab atas serangan bom Bali 2002 di Indonesia. Para kepala negara ASEAN dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam akan bertemu di Cebu pekan ini dalam KTT ASEAN. Para pemimpin dari Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru juga akan menuju Cebu untuk mengadakan pertemuan dengan para kepala negara ASEAN. KTT tersebut seyogyanya dilaksanakan Desember 2006, namun ditangguhkan karena terjadi kekhawatiran akan mendapat serangan teror, demikian menurut sejumlah sumber. Asutralia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan bahwa kaum militan yang mempunyai jaringan dengan Al Qaeda kemungkinan melakukan serangan selama KTT tersebut. Arroyo pada Senin memuji pasukannya atas keberhasilan mereka menyerang militan pada Sabtu dan mengatakan "para teroris tidak mempunyai tempat untuk bersembunyi dan pada kenyataannya telah ditumpas." Pasukan tentara Filipina akhir-akhir ini melakukan operasi pengejaran besar-besaran di Pulau Jolo di wilayah selatan untuk menangkap para pengikuti Abu Sayyaf. (*)
Copyright © ANTARA 2007