Denpasar (ANTARA News) - Megawati Soekarnoputri kembali diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2009. "Hanya satu nama yang mengerucut dari 33 DPD PDIP dalam penyampaian pemandangan umum pada Rakernas," kata Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung, di Sanur, Bali Senin. Ia mengatakan dalam pemandangan umum yang dihadiri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu, satu pun DPD tidak ada yang memunculkan nama lain. "Rakernas akan minta persetujuan Ibu Mega apakah bersedia atau tidak untuk dicalonkan kembali dalam Pilpres mendatang," kata Pramono Anung dalam keterangan pers. Ia menjelaskan dalam pemandangan umum ke-33 DPD se-tanah air itu, satu pun tidak ada yang menyebutkan nama wakil presiden (wapres) yang akan mendampingi Megawati. "Untuk wapres sepenuhnya diserahkan kepada Megawati," ungkapnya. Menurut Pramono Anung, Megawati yang hadir dalam acara pemandangan umum belum mengiyakan keinginan para kadernya. "Ini ketaatan ibu Mega pada aturan dan ketentuan partai yang berlaku," ujarnya. Argumen utama mengusung Mega, kata Pramono, karena tidak ada tokoh nasional lainnya yang mencintai negara kesatuan, mendedikasikan untuk bangsa dan negara, selain Mega. Rakernas yang melibatkan sekitar 300 peserta dari DPD PDIP se-Indonesia itu juga muncul keinginan mendahulukan Pilpres daripada Pemilu Legislatif. Hal itu dengan alasan karena energi yang paling besar tercurah pada presiden, sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dapat dipecahkan. Pramono Anung menambahkan PDIP sebagai partai "rumah besar bagi kaum nasionalis" akan melakukan pembuatan kartu tanda anggota (KTA) dengan jemput bola. Banyak orang ingin bergabung menjadi anggota setelah melihat partai ini cukup sukses dalam melakukan kondolidasi. Hingga saat ini ada sekitar 11 juta anggota yang telah memiliki KTA. (*)
Copyright © ANTARA 2007