Jakarta ( ANTARA News) - Calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memprediksi akan terjadi pergeseran konflik global ke negara-negara yang berada di garis khatulistiwa, termasuk ke Indonesia.


"Jika sekarang lokasi konflik dunia berada di Timur Tengah atau yang kita kenal sebagai Arab Spring, maka kedepan konflik dunia akan bergeser ke negara kaya alam yang berada di ekuator, termasuk Indonesia," kata Gatot saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.


Ia menyebutkan, terjadinya pergeseran itu karena perebutan sumber daya alam. Dalam beberapa tahun kedepan, energi hayati, pangan dan air akan menjadi langka di banyak negara, kecuali negara yang ada di ekuator. Sementara, jumlah penduduk dunia akan terus bertambah. Konflik pun bukan lagi disebabkan karena perbutan energi fosil, tetapi pangan dan air.


Saat menyampaikan visi dan misinya, Gatot juga menyitir pernyataan Presiden Soekarno tentang ancaman tersebut, bahwa Indonesia akan jadi sasaran negara lain untuk memperbutkan kekayaan alam.


"Potensi ancaman global ini sudah diingatkan jauh-jauh hari oleh Presiden pertama, Soekarno.

Kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara besar di dunia," kata Gatot.


Untuk itu, tambahnya, sebelum ancaman itu terjadi, ada baiknya semua pihak untuk mengantisipasinya.


“Fakta tersebut merupakan sumber konflik yang harus diperhitungkan oleh seluruh pemangku kepentingan nasional. TNI siap membantu mengatasi ancaman tersebut, dengan menyadarkan dan menyamakan persepsi masyarakat tentang potensi ancaman melalui program pembinaan teritorial," ucap Gatot.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015