Bandung (ANTARA News) - Harga beras di pasar-pasar tradisional di Bandung terus naik di tengah stok yang relatif berkurang akibat persediaan gabah yang menipis, menyusul terlambatnya musim hujan. H Endang, pedagang pengumpul beras di Pasar Ciroyom Bandung mengemukakan, jenis beras kurmo sejak pertengahan Desember 2006 hingga minggu pertama Januari 2007 mengalami kenaikan hingga empat kali. Menurut dia, saat ini bahkan hampir semua jenis beras mengalami kenaikan, dan sekali naik umumnya sebesar Rp200/kg akibat harga tebus yang merangkak naik. Kini beras jenis kurmo ditawarkan Rp5.400/kg, padahal sebelumnya masih di kisaran Rp5.200/kg. "Jika pasokan terus berkurang dan harga tebus terus naik, diperkirakan harga pekan ini hingga awal musim panen akan melambung," ujarnya. Meski demikian, menurut H Endang kenaikan awal pekan ini masih relatif wajar, sementara beberapa pekan lalu kenaikannya sempat mencapai kisaran Rp1.000/kg namun kembali stabil dengan adanya beras operasi pasar (OP). Sementara itu pedagang pengumpul beras dan gabah di Bandung Timur, Widi, mengemukakan, pihaknya baru-baru ini menerima pasokan gabah jenis Soreang sekitar 105 ton. Gabah tersebut langsung diproses dengan penjemuran dan penggilingan, di mana berasnya akan langsung dikirim ke pelanggan, terutama di pasar tradisional di kawasan Bandung Timur dan Bandung Selatan, sementara dua pekan sebelumnya hampir tidak ada pasokan gabah. Menurut Widi, umumnya persediaan beras pada sejumlah unit penggilingan padi di sentra Bandung Timur dan Bandung Selatan Kabupaten Bandung relatif sudah menipis. "Sementara sebagian tanaman padi yang berumur hampir dua bulan saat ini diperkirakan baru mulai panen pertengahan Februari 2007," katanya. Kalangan pedagang beras lainnya mengeluhkan tersendatnya pasokan beras lokal seperti jenis Sumedang, Soreang dan Cianjur selama dua pekan terakhir ini. Menurut Kana, pedagang beras di Pasar Kosambi Bandung, pasokan kembali tersendat, dan kalaupun ada harganya sudah tinggi. "Sekarang ini yang berbicara bukan omset maupun kuantitas pasokan, namun siapa yang berani bayar tinggi maka pasokan akan lancar," katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2007