Jambi (ANTARA News) - Pemprov Jambi dan utusan delegasi pemerintah Singapura akan membahas penanganan kebakaran lahan perkebunan dan hutan yang menimbulkan kabut asap tebal pada akhir 2006. "Kerjasam perlu dilakukan mengingat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah Sumatera dan Kalimantan, termasuk di Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan (Sumsel) menimbulkan kabut asap tebal yang juga merambah negara tetangga Singapura dan Malaysia," kata Kepala Biro Humas dan Umum Idham Khalik di Jambi, Senin. Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin menurut rencana Senin pagi (8/1) akan menjamu sejumlah delegasi Singapura itu dan berlanjut membahas penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan, serta kemungkinan menindaklanjuti kerjasama pendanaan dengan pemerintah Indonesia. Kebakaran lahan perkebunan sawit, eks HPH dan hutan di Jambi sering terjadi terutama pada musim kemarau panjang. Selain ada unsur kesengajaan memperluas areal lahan perkebunan juga faktor gejala alam "Elnino". Pemerintah Indonesia selama ini telah berupaya mencegah kebakaran lahan dan hutan jauh sebelum memasuki kemarau, namun kejadian selalu muncul dan sulit dihindari. Kebakaran lahan dan hutan di Jambi sejak 1998 sampai 2006 telah mencapai ribuan hektare. Bahkan ketika kebakaran lahan dan hutan di Indonesia termasuk Jambi sempat dibantu tim pemadam kebakaran "Bomba" Malaysia, tapi itu dinilai tidak efektif dan kebakaran masih saja berlansung. Akibat kebakaran lahan dan hutan di Indonesia telah menjadi sorotan internasional, terutama sorotan dua negara tetangga Singapura dan Malaysia.(*)

Copyright © ANTARA 2007