"Dell pertama kali meluncurkan PowerEdge pada tahun 1995, 20 tahun kemudian, di tahun 2015 ini kami kembali meluncurkan PowerEdge dengan banyak sekali transformasi yang terjadi," kata Erwin Yusran, Country Business Manager Entreprise Solutions Group Dell Indonesia, di Jakarta, Selasa.
PowerEdge C6320 dan R930 merupakan evolusi dari PowerEdge pertama Dell yang diluncurkan pada 1995. PowerEdge generasi terbaru itu kini memasukkan solusi High-performance computing (HPC).
PowerEdge C6320 mengkombinasikan komputasi dan media penyimpanan yang hemat biaya dalam ukuran chassis 2U. Server tersebut juga dilengkapi dengan sistem hyper-convergence yang membawa solusi efisiensi.
"Platform ini (PowerEdge C series) muncul 4-5 tahun lalu. Dengan memori dan teknologi terbaru, performa C6320 lebih meningkat, sehingga meningkatkan efisiensi dan biaya operasional (opex) pengguna pun menjadi lebih rendah," kata Erwin.
Sementara itu, PowerEdge R930 menggunakan prosesor terbaru Intel Xeon E7 v3, R930 dengan 4 soket. Server tersebut memiliki memori sebesar 6TB dalam 96 DIMM dan 24 hard drive internal yang mendukung SSD atau hard drive.
"Kami menyediakan solusi performa untuk portcloud yang membutuhkan power yang sangat besar, kami juga memberikan perlindungan open platform, dan membawa storage lebih dekat ke CPU," ujar Erwin.
Server R930 juga telah dilengkapi dengan kemampuan server intelligence PowerEdge dengan OpenManager Integrations yang diklaim dapat memangkas waktu setup hingga 99 persen dengan instalasi otomatis jarak jauh, dan mampu memangkas waktu meng-update server hingga 92 persen.
Dalam menciptakan kedua server baru tersebut Erwin mengatakan bahwa Dell Indonesia menggandeng sejumlah partner, diantaranya Oracle dan VMware.
Dell PowerEdge R930 telah siap untuk dipesan di Indonesia, sementara Dell PowerEdge C6320 akan mulai dikapalkan pada semester kedua tahun ini.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015