Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resort Pelalawan, Provinsi Riau, Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Johan mengatakan bahwa sekarang lebih kurang 100 hektar lahan di kabupaten tersebut terbakar.
"Dari pantauan di lapangan kita pastikan bahwa lahan yang terbakar rata-rata adalah lahan perkebunan milik masyarakat," katanya kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar dari 100 hektar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan dengan tanaman sawit berumur enam tahun yang berada di Kecamatan Kerumutan.
Menurutnya, kebakaran lahan yang terjadi saat ini merupakan yang terparah dalam sepekan terakhir setelah titik panas mulai marak terdeteksi sejak pertengahan Juni 2015 lalu.
Menyikapi hal tersebut, ia beserta jajarannya terus berusaha membantu Badan Penanggulan Bencana Daerah dan Masyarakat Peduli Api memadamkan api selain terus berupaya mengungkap pelaku pembakaran.
Ia mengatakan, sejak titik panas pertama kali terdeteksi pada pertengahan Juni lalu, pihaknya telah mengamankan seorang pelaku pembakaran hutan dan lahan. Sementara itu, terhitung sejak awal Januari 2015 hingga Juni 2015, jajarannya juga berhasil meringkus 25 tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Selasa pukul 16.00 WIB, terpantau sebanyak 12 titik panas dengan dua titik api.
Selain Pelalawan, titik panas dengan jumlah yang cukup tinggi juga terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir, dimana dalam sepekan terakhir keberadaan titik panas di kedua daerah mencapai 20 titik setiap harinya. Sementara itu secara umum terdapat 10 Kabupaten Kota se Riau sebagai daerah penyumbang titik panas.
Akibatnya sejak Senin lalu (29/6) Kota Pekanbaru mulai terselimuti kabut asap walau masih dengan kategori sedang.
Pewarta: Abdul Razak & Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015