Argentina difavoritkan menang pada laga Rabu pagi esok itu di kota Concepcion (06.30 WIB) untuk menghadapi Chile di final.
"Sudahkah saya janjikan sesuatu kepada skuad? Tanyalah pemain, mereka sudah mendapat dua," kata pelatih asal Argentina itu dalam jumpa pers, diiringi tertawa.
Striker Edgar Benitez membenarkan, "Kami sudah mendapatkan dua pickup dari dia dan kami akan mendapatkan yang ketiga."
Diaz mengatakan kelolosan Paraguay ke babak empat besar dimotivasi oleh hasrat menuntut balas atas kegagalan negeri ini mencapai putaran final Piala Dunia di Brasil tahun lalu.
"Saya percaya pada dahaga balas dendam tim ini, itulah mengapa kami bisa mencapai babak ini," kata dia.
Jika Paraguay menang maka untuk kedua kali berturut-turut mereka sukses mencapai final turnamen ini setelah edisi 2011 ketika masih ditangani Gerardo Martino yang kini melatih Argentina.
Paraguay bangkit untuk memaksa seri 2-2 melawan Argentina pada laga pembuka mereka, yang bertepatan dengan pertandingan keempat selama ditangani Diaz.
Dia senang timnya punya semangat untuk membalikkan keadaan.
Timnya sendiri diperkuat para veteran yang meloloskan Paraguay ke perempat final Piala Dunia pertama mereka pada 2010.
Diaz memuji secara khusus gelandang berusia 21 tahun, Derlis Gonzalez, yang sukses mengeksekusi dua tendangan penalti saat timnya menang adu penalti 4-3 dalam laga perempat final melawan Brasil.
"(Gonzalez) punya karakter untuk menendang dua penalti pada situasi yang sangat sulit," puji Diaz.
Martino yang pernah melatih Paraguay selama lima tahun, termasuk pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, mengaku mengkhawatirkan sikap pantang menyerah Paraguay.
"Melawan tim apa pun, terutama Paraguay yang pernah saya latih dan saya kenal, begitu Anda mendapatkan kesempatan menuntaskan kerja Anda, lakukanlah, karena mereka tangguh," kata dia kepada wartawan usai laga awal Argentina melawan Paraguay di turnamen ini.
"Jelas kami menghadapi masalah finishing. Jika kami bisa mengubah itu, kami akan bagus," kata Martino seperti dikutip Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015