Jakarta (ANTARA News) - Chris Squire, pemain bas veteran dan juga pendiri grup rock klasik progresif, Yes, meninggal dunia di rumahnya di Arizona, Amerika Serikat, pada usia 67 tahun, kemarin (28/6). Dia meninggal secara tenang dengan tangan menggenggam tangan istrinya, Scotty… Yes dan semua penggemarnya berduka.


Kepastian tentang kepergian selamanya pemain bas legendaris itu diudarakan rekannya, pemain keyboard Yes, Geoffrey Downes, dalam aku twitter-nya, “Tidak sanggup melukiskan dengan kata-kata untuk menyatakan berita sedih ini, kepergian teman baikku, rekan satu band dan inspirasi, Chris Squire.”


Squire pernah menikah dengan tiga perempuan, Scotland (2003-2015), Melissa Morgan (1993-2004), dan Nikki (1972-1987). Dia meninggalkan empat anak, Camille, Xilan, Cameron, dan Chandrika. Dia terlahir dengan nama Christopher Russel Edward Squire, di London, pada 4 Maret 1948.


Downes hadir dalam tiga album Yes yang dibuat di studio bersama Squire, yaitu Drama (1980), Fly Moon Here (2011), dan Heaven and Earth (2014).


Yes sudah berkali-kali bongkar-pasang formasi sejak berdiri pada 1968, dengan formasi pertama adalah vokalis Jon Anderson, Squire, Peter Banks (gitar, digantikan Steve Howe di formasi berikut), Tony Kaye (Rick Wakeman dan Downes kemudian menggantikan), dan Bill Bruford (terakhir Alan White) di posisi drum. Yes pada formasi itu baru meluncurkan album perdana pada 1969, yang juga dinamakan Yes.


Laman www.ultimateclassicrock.com, Senin, menyatakan, Anderson —sangat sulit mencari penerus dengan teknik vokal semi falsetto khasnya— bertemu pertama kali dengan Squire pada 1968 untuk mendirikan Yes. Dalam perjalanan waktu, Squire terbukti menjadi perekat semua komponen Yes walau formasi berubah-ubah.


“Sangat berat hati ini mengabarkan Anda semua bahwa teman dekat dan pendiri Yes, Chris Squire, telah meninggal dalam damai semalam di Phoenix, Arizona, dalam genggaman tangan istri tercintanya, Scotty,” kata pernyataan tertulis Yes.


“Dalam semua keberadaan Yes, Chris berada dalam posisinya tersendiri, dan merekatkan semuanya bersama-sama dalam perjalanan waktu. Disebabkan kemampuan memetik bas-nya yang luar biasa, Chris memberi pengaruh pada tidak terbilang pemain bas di seluruh dunia, termasuk yang kini ternama,” kata pernyataan Yes itu.


“Chris juga penulis lagu yang luar biasa, telah menulis dan turut mendukung penulisan lirik banyak lagu Yes yang ternama dan tak lekang di makan waktu, sebagaimanya ada dalam album solo-nya, Fish Out of Water,” kata Yes itu.


Selama berdasawarsa, Yes menjadi panggung banyak musisi hadir menyumbangkan kebolehannya bersama grup musik legendaris itu.


Namun dia juga menyaksikan banyak musisi hengkang. Semuanya disaksikan Squire sendirian, hanya dia sendirian yang bertahan dalam banyak formasi itu dan tetap memberi dimensi dasar lagu melalui petikan bas-nya.


Squire juga menjadi pendukung penulis lagu pada I've Seen All Good People, Starship Trooper, Owner of a Lonely Heart, Yours Is No Disgrace, dan Heart of the Sunrise.


Owner of A Lonely Heart dari album 90125… siapa yang tidak tahu lagu menghentak dengan aransemen dan ketukan yang unik itu pada paruh kedua dasawarsa ’80-an? Bahkan hingga kini, lagu itu masih memberi roh dan inspirasinya.


Squire juga berhati lembut dan lapang dada. Pada Februari 2013, majalah Rolling Stone yang berwibawa di khasanah musik dunia itu berbincang dengan dia tentang warisan-warisan penting Yes kepada musik dunia. Namun bukan Yes yang terpilih masuk dan dipajang dalam Aula Pesohor mereka, melainkan Rush dari Kanada.


Marahkah Squire ? “Secara logistik, tampaknya susah bagi siapapun anggota komiter penilai untuk membawa Yes ke dalam aula itu. Rush sederhana, selama ketiga orang yang sama dan selalu begitu. Mereka pantas ada di sana, tidak ada sangkalan tentang itu,” kata Squire saat itu.


“Namun tetap akan memberi bias untuk band rock progresif yang berasal dari awal dasawarsa ’70-an sebagaimana Yes dan King Crimson… Untuk kasus kami, kami telah memiliki anggota ke-18. Jika kami dimasukkan, sangat adil jika semua anggota kami dimasukkan, yang lama dan yang baru. Mungkin inilah masalah bagi komite penilai itu. Saya tidak tahu,” katanya.


Penerjemah: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015