Beijing (ANTARA News) - 57 negara pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) pimpinan Tiongkok menandatangani pasal-pasal mengenai asosiasi pendirian lembaga baru itu, Senin.
Australia menjadi negara pertama yang menandatangani dokumen di Balai Besar Rakyat di Beijing itu.
AIIB yang akan memiliki dana miliaran dolar AS untuk dipinjamkan dan diperkirakan segera beropersi tahun ini.
Bank ini dianggap berfungsi sama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia sokongn AS dan Jepang yang menolak bergabung dengan AIIB.
Washington bahkan berusaha membujuk sekutu-sekutunya untuk tidak bergabung namun negara-negara Eropa termasuk Inggris, Prancis dan Jerman malah ikut menandatangani pendirian AIIB karena mereka berusaha memperkuat hubungan dengan Tiongkok yang menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Tiongkok memiliki hak istimewa karena menjadi pemegang saham terbesar sehingga memiliki kekuatan veto dalam bank regional baru itu, tulis Wall Street Journal bulan ini.
Menurut dokumennya, Tiongkok menyediakan hampir 30 miliar dolar AS dari total 100 miliar dolar AS untuk bank baru ini, sehingga memiliki 25 sampai 30 persen suara.
Para pendukung bank ini dari Australia sampai Vietnam menepis kekhawatiran pengaruh Tiongkok yang disebut mereka dibesar-besarkan, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015