Cebu (ANTARA News)- Pihak berwenang Filipina meningkatkan keamanan untuk menghadapi KTT ASEAN pekan depan, dan mengatakan hari Minggu bahwa serangan teror tidak dapat dikesampingkan, meski sampai saat ini tidak ada ancaman khusus. Setelah KTT itu yang semula diselenggarakan bulan lalu ditunda pada saat-saat terakhir --agaknya karena topan yang mendekat-- ribuan polisi tambahan telah direncanakan untuk menjaga keamanan di pulau wisata Cebu. Angakata Bersenjata membantu polisi untuk mengamankan lokasi KTT itu, sementara serangkaian tindakan lain, termasuk satu zona udara khusus dan patroli-atroli angkatan laut, juga termasuk dalam rencana operasi itu. "Sejauh yang kami tahu tidak ada ancaman khusus terhadap KTT itu sendiri, kami tidak mengenyampingkan ancaman apapun," kata Jenderal Silverio Alarsio , yang memimpin operasi keamanan besar-besaran menyangkut KTT ASEAN dan kelompok Asia Timur kepada AFP. Panglima militer negara itu, Jenderal Hermogenes Esperon mengatakan "tidak ada rencana konkret" yang telah dipantau bagi kemungkinan serangan teror, tapi angkatan bersenjata membantu polisi untuk menjamin keamanan KTT itu. Beberapa hari sebelum KTT bulan lalu dibuka, Kanada, Inggris, Australia dan AS semuanya mengeluarkan peringatan bahwa "informasi yang dapat dipercaya menyatakan para teroris berada dalam tahap akhir serangan yang telah mereka rencanakan." Pemerintah-pemerintah itu tidak mengeluarkan rincian khusus , tapi Filipina secara tiba-tiba membatalkan pertemuan tersebut dengan alasan topan mendekati negara itu yang kemungkinan akan menghantam Cebu. Australia, Inggris dan Kanada tatap pada peringatan-peringatan perjalanan mereka di Cebu bagi KTT pekan depan. Seornag diplomat senior, yang tidak ingin disebut namanya mengemukakan kepada AFP: " Kendatipun KTT itu sendiri mungkin tidak menjadi sasaran, selalu ada kemungkinan akan terjadi sesuatu di tempat-tempat lain, terutama lokasi-lokasi yang sering dikunjungi wisatawan asing." Alarsio mengatakan polisi dan militer bekerjsama erat dengan badan-badan keamanan dari Australia dan AS mengenai pengumpulan informasi intelijen. "Kendatipun tidak ada ancaman pada KTT itu anda tidak dapat mengesmapingkan bahwa sesuatu mungkin terjadi, terutama di luar kota Cebu," katanya. Ia mengatakan sekitar 4.000 personil militer dari Manila dan kepulauan Visayas tengah dan 6.000 polisi kini bnerada di Cebu. Mulai Rabu sampai 16 Janauri, katanya, satu zona larangan terbang 32km diberlakukan di sekitar bandara Mactan dan lokasi-lokasi utama KTT di Kota Cebu, Kota Mandaue dan lokasi wisata mewah Shangri-la di mana 10 pemimpin ASEAN menginap. "Angkatan Laut Filipina akan mematroli perairan sekitar Cebu sementara angkatan udara akan memantau semua pergerakan di udara," kata Alarsio. Kendatipun Filipina tidak lagi mempertahankan pesawat-pesawat tempur taktis , ia yakin angkatan udara akan mampu menjamin keamanan udaranya dengan efektif. Pasukan elit dari kelompok pengamanan kepresidenan akan menjamin keamanan bagi para pemimpin ASEAN serta sejawat-sejawat mereka dari Jepang, Korea Selatan, India, Australia, China dan Selandia Baru yang menghadiri pertemuan Asia Timur itu, AFP melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007