Memang investasinya cukup besar jika dibandingkan dengan pembangkit yang lain, karena perbedaannya harus dikonversi terlebih dahulu dari limbah cair ke biogas. Lalu dari biogas baru jadi listrik,"

Jakarta (ANTARA News) - PT Sumberdaya Sewatama melalui Chief Operating Officer IPP Suryantoro memerkirakan nilai investasi untuk instalasi pengolahan biogas dari limbah kelapa sawit sekitar 2-2,5 juta dolar Amerika per megawatt.

"Memang investasinya cukup besar jika dibandingkan dengan pembangkit yang lain, karena perbedaannya harus dikonversi terlebih dahulu dari limbah cair ke biogas. Lalu dari biogas baru jadi listrik," kata Suryantoro di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, dalam usaha mengolah limbah kelapa sawit juga harus mempertimbangkan sumber limbah atau lokasi konversi biogas tersebut ke konsumen, mengingat jumlah energi yang dihasilkan harus sesuai dengan investasi yang dikeluarkan.

"Limbah 40-60 ton bisa menghasilkan 2-3 gigawatt listrik. Kalau untuk menarik kabel sekitar 10 atau 20 kilometer hanya untuk mengambil 2-3 gigawatt juga harus ada pertimbangannya," tukasnya menjelaskan.

Hingga Desember 2014 diperkirakan total nilai ekspor kelapa sawit mencapai 20,8 miliar dolar amerika, meningkat delapan persen dibandingkan nilai ekspor tahun sebelumnya yang hanya 19,23 miliar dolar.

Dengan jumlah produksi mencapai 31 juta ton di tahun 2014, potensi limbah yang dihasilkan juga sangat besar, sedangkan potensinya untuk diolah menjadi biogas pun sangat tinggi.

Saat ini diperkirakan limbah PKS cair mencapai 28,7 juta ton per tahun, sedangkan limbah padat mencapai 15,2 juta ton per tahun. Jika dikonversi, dari angka tersebut bisa dihasilkan 90 juta meter kubik biogas atau setara 187,5 juta ton gas elpiji.

Bioenergi sendiri umumnya diproduksi di daerah terpencil yang memiliki potensi limbah organik seperti limbah kehutanan, pertanian, industri kelapa sawit, industri kertas, dan industri tapioka.

Pada tahun 2013 potensi biomasa Indonesia mencapai 32.654 megawatt dan baru dikembangkan sebesar 1.716,5 megawatt. Sedangkan pengembangan energi listrik bioenergi "on-grid" mencapai 90,5 megawatt dan "off-grid" sebesar 1.626 megawatt.

Energi yang telah dimanfaatkan tersebut sebagian besar merupakan hasil dari pengolahan biomasa, biogas, dan sampah kota.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015