Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 82 mahasiswa asing dari Korsel, Hong Kong, Jepang, Belanda, Taiwan, dan AS mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) atau "Community Outreach Program" (COP) di Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur, 25 Juni hingga 13 Juli 2015.
"Ada 139 mahasiswa dari tujuh negara dan 13 universitas yang menjadi peserta COP 2015 yakni 82 mahasiswa asing dan 57 mahasiswa dari Indonesia," kata Penanggung Jawab COP 2015 Herri Christian Palit ST M.Eng dari LPPM Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Sabtu.cop
Didampingi staf Humas dan Informasi Studi UKP Ajeng Dyah Puspitasari, ia menjelaskan 82 mahasiswa asing itu berasal dari enam negara yakni Dong Seo University, Korea Selatan (27 mahasiswa); International Christian University, Jepang (6); Hong Kong Baptist University, Hong Kong (15); dan Inholand University, Belanda (17).
Selain itu; St Andrew University, Jepang (1); Fu Jen Catholic University, Taiwan (2); Hong Kong Institute of Education-Hong Kong (3); Hong Kong University of Science and Technology, Hong Kong (4); Lignan University, Hong Kong (2); Chinese University of Hong Kong (4); dan Dallas Baptist University, Amerika Serikat (1).
"Untuk 57 mahasiswa Indonesia meliputi 47 mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya, Jawa Timur; dan 10 mahasiswa Uiversitas Katholik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)," katanya.
Menurut dia, ratusan mahasiswa itu melakukan kegiatan sosial secara kolaborasi lintas negara pada enam dusun pada empat di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, baik kegiatan yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Keenam dusun yang menjadi lokasi KKN adalah Dusun Kulubanyu dan Nawangan di Desa Tawangrejo; Dusun Lebak dan Jabung di Desa Lebakjabung; Dusun Sumberjati di Desa Sumberjati; dan Dusun Gumeng di Desa Gumeng.
"COP yang melibatkan mahasiswa asing itu sudah 19 tahun kami adakan sejak tahun 1996 dan keikutsertaan mahasiswa Amerika merupakan hal baru dalam COP kali ini," katanya.
Selain itu, hal baru dalam COP kali ini adalah ratusan mahasiswa akan didampingi enam Dosen Pembimbing Lapangan dari UKP dan enam supervisor dari Korsel, Belanda, dan Kupang. "Ratusan mahasiswa itu akan dibagi dalam enam kelompok," katanya.
Dalam COP, para mahasiswa akan mencoba menjawab kebutuhan masyarakat dengan kemampuan yang ada, namun setiap desa mempunyai keunikan masing-masing, karena itu bentuk kegiatan bisa menyesuaikan kondisi.
Untuk program fisik antara lain pembenahan sistem distribusi air bersih dengan melakukan penambahan tandon serta penataan pipa distribusi, lalu membuat peralatan penjernihan air skala rumahan, membangun MCK, membangun jembatan penghubung, renovasi gedung PAUD, dan pengecatan ruang SMP Kelas Jauh.
"Sementara program nonfisik antara lain mengajar PAUD, SD dan SMP, penyuluhan kesehatan dan lingkungan, serta kampanye hidup bersih," katanya.
Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015