Balikpapan (ANTARA News) - Masa puncak konsumsi bahan bakar minyak tertinggi diperkirakan terjadi pada 11 Juli 2015 atau sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah saat masyarakat mulai menjalani aktivitas mudik.
"Di mana konsumsi premium naik sebesar 35 persen dan solar sebesar 105 persen dibandingkan hari di luar Ramadhan dan Idul Fitri," papar GM Marketing Operation Regional (MOR) VI PT Pertamina Fariz Aziz di Balikpapan, Sabtu.
Untuk menghadapi lonjakan itu, Pertamina (MOR) VI Kalimantan menyiapkan 35 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang akan beroperasi 24 jam menjelang dan sesudah Idul Fitri.
"SPBU ini tersebar di seluruh Kalimantan, mulai dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat, di perlintasan utama arus mudik dan arus balik," kata Fariz Aziz.
Semua SPBU milik Pertamina sendiri atau biasa disebut SPBU Coco melayani program ini. Di Balikpapan antara lain di depan Bandara Sepinggan, Damai MT Harjono, Karang Anyar dekat Stadion Parikesit, stadion markas Persiba Balikpapan.
SPBU tersebut beroperasi 24 jam mulai H-10 Lebaran atau tanggal 8 Juli hingga H+7 atau tanggal 24 Juli 2015.
Tetap buka 24 jam sesudah Idul Fitri dimaksudkan untuk melayani masyarakat yang bersilaturahmi dan berwisata.
Pertamina MOR VI atau Unit Pemasaran juga sudah menyiapkan stok BBM cadangan hingga 10 persen lebih banyak daripada hari-hari di luar Ramadhan dan Idul Fitri.
Menurut Fariz Aziz, pada Juli 2015 ini disiapkan penyaluran premium sejumlah 16.283,93 kiloliter (KL) atau 10 persen lebih banyak dari luar Ramadhan-Idul Fitri. Begitu pula dengan Pertamax Plus yang menjadi 50 KL.
"Pada hari lebarannya atau pada hari H, permintaan premium biasanya turun. Di hari kedua bisa sampai turun 44 persen untuk premium dan solar turun 39 persen di hari pertama Idul Fitri dan turun 36 persen pada hari kedua," kata Aziz.
Selain premium dan pertamax, juga ditambah pasokan avtur, bahan bakar pesawat terbang. Dari pasokan sebesar 17.302 kiloliter (KL) menjadi 19.559 KL.
Selain avtur, tambahnya, Pertamina juga memastikan pasokan semua produk BBM lainnya seperti solar, premium, hingga pertamax, serta elpiji cukup dengan menambahnya masing-masing 10 persen dari jumlah konsumsi di hari-hari di luar Ramadhan.
Menurut data Pertamina, konsumsi rata-rata elpiji 3 kg normal harian seluruh Kalimantan sebesar 797 metrik ton (MT) per hari atau setara dengan 265.666 tabung per hari. Pada Ramadhan ini diperkirakan konsumsinya menjadi 887 MT per hari atau setara dengan 295.666 tabung per hari.
Konsumsi elpiji 12 kg rata-rata normal sebesar 214 MT per hari atau sama dengan 17.833 tabung per hari, menjadi 270 MT per hari atau setara dengan 22.500 tabung per hari.
"Begitu juga bright gas yang rata-rata normal pemakaian 22 MT per hari atau 1.833 tabung per hari kami naikkan pasokannya menjadi 29 MT per hari atau setara dengan 2.416 tabung per hari," papar Humas MOR VI Andar Titi Lestari.
Berdasarkan data tahun-tahun terakhir, pola konsumsi elpiji menunjukkan terjadi peningkatan konsumsi di awal Ramadhan, kembali normal di 2 pekan pertengahan, dan kembali naik sepekan menjelang Idul Fitri.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015