Jakarta (ANTARA News) - Setelah menjadikan kantor partai sebagai Pusat Informasi dan Penyerapan Aspirasi (PIPA), PKS Jakarta kini meluncurkan Program Pendidikan Politik untuk Rakyat atau P3R. Siaran pers PKS Jakarta, Minggu, menyatakan "soft launching" P3R dilakukan Minggu (7/1) di hadapan 9.000 kader utama perempuan PKS se-DKI Jakarta, di arena Sportmall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut juga para kader perempuan diberikan pembekalan untuk turun ke masyarakat dalam rangka Mega Survei jilid 2. Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta, Ir. Triwisaksana MSc, menyebutkan kader-kader PKS harus memahami apa yang dilakukan PKS ketika turut serta dalam hajatan politik seperti Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah untuk memberikan pendidikan politik bagi rakyat. "Warga Jakarta nantinya akan tahu bahwa hak-hak publik bisa diperjuangkan bila pemimpin yang dipilih adalah yang mereka kenal berpihak kepada rakyat," tutur pria yang akrab dipanggil Sani ini. Sani menyatakan salah satu contoh program pendidikan politik itu adalah pengunduran diri Komjen Pol Adang Daradjatun dari jabatan Wakapolri. Meskipun PKS tidak memaksakan Adang untuk mundur sebelum masa jabatannya berakhir, namun penguduran diri tersebut dianggap PKS sebagai hal positif yang mendidik masyarakat kita. "Memang tidak ada aturan yang mengharuskan pejabat mundur, tetapi secara etis tentunya yang namanya pejabat rawan menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan politiknya," ujar pria lulusan Birmingham University tersebut. Di depan ribuan kader perempuan PKS Jakarta, turut juga menjadi pembicara Sekjen DPP PKS, M Anis Matta, yang memberikan pengarahan tentang logika pemenangan Pilkada. Anis Matta mengingatkan agar kader-kader PKS menyadari kemenangan politik sebagai kepala daerah harus dicita-citakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat. Menurutnya seluruh sektor kehidupan masyarakat mesti disiapkan konsepnya untuk menjadi lebih baik dalam menjawab kebutuhan mendasar masyarakat, seperti lapangan pekerjaan, rasa aman dan jaminan pendidikan serta kesehatan. (*)
Copyright © ANTARA 2007