Damaskus (ANTARA News) - Bentrokan antara kelompok Negara Islam (IS) dan tentara pemerintah di Kota Suriah timurlaut, Hasakeh, telah mengakibatkan sekitar 60 ribu orang mengungsi, kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sedikitnya 50 ribu orang telah mengungsi di Hasakeh sementara 10 ribu lainnya telah melarikan diri ke utara menuju Kota Amuda.
Seorang pejabat OCHA Suriah mengatakan bahwa pengungsi termasuk etnis Arab dan Kurdi.
Kelompok IS merebut dua daerah selatan di Hasakeh, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, pada Kamis, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berkantor di Inggris.
OCHA, yang mengutip laporan dari mitra lokal, menambahkan bahwa "2.000 warga sipil tetap terjebak dalam lingkungan yang berbahaya."
"Jika situasi keamanan terus memburuk, diperkirakan sampai 200 ribu orang mungkin mencoba untuk melarikan diri dari Kota Hasakeh dalam beberapa jam dan hari mendatang, kemungkinan besar menuju Amuda dan Qamishli" ke timurlaut, kata OCHA.
Hasakeh memiliki populasi pra-perang 300 ribu orang, termasuk Arab Muslim, Kurdi, dan Kristen, menurut perkiraan OCHA.
Lembaga PBB dan mitra mereka di Qamishli mempersiapkan kedatangan para pengungsi, Kamis, kata OCHA seperti dilaporkan AFP.
(G003/T008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015