Mataram (ANTARA News) - Dua orang remaja berinisial FZ (16) dan MS (17), asal Kampung Bugis, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dijemput tim buser Kepolisian Sektor Ampenan, karena diduga sebagai otak pimpinan aksi komplotan pencurian.
"Keduanya dijemput di rumahnya,. Selain mereka, masih ada lagi rekannya yang kami buru," kata Kapolsek Ampenan Kompol Arief Yuswanto di Mataram, Jumat.
Dikatakannya, kedua pelaku ditangkap terkait kasus pencurian yang terjadi pada Rabu (24/6) di sebuah swalayan Barata, Kecamatan Ampenan. FZ diduga sebagai otak komplotan yang mencuri 39 kaleng cat tembok.
Aksi komplotan tersebut, kata dia, dilakukan dengan cara membobol jendela salah satu toko swalayan. Aksi yang dilakukan waktu dinihari itu, berhasil membawa 30 kaleng cat tembok langsung ke dekat rumahnya yang dikethaui tidak jauh dari Depo Pertamina Ampenan.
"Mereka menyimpan barang bukti itu di sebuah gudang kosong, namun barang bukti itu ditemukan oleh warga setempat dan kemudian dilaporkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa FZ digelandang ke Mapolsek Ampenan pada Jumat Sore. "FZ juga diduga sebagai otak pelaku pencurian di beberapa tempat," ucapnya.
Bahkan, dari hasil pengakuan sementara, kedua pelaku telah melakukan aksinya sebanyak empat kali, diantaranya membobol rumah dan toko. "Pelaku mengakui semua perbuatannya, alasannya melakukan aksi terakhir itu, untuk lebaran," katanya.
FZ juga mengaku, sebelum tertangkap melakukan aksi pencurian cat tembok tersebut. Dia telah membobol rumah dan toko di beberapa tempat. "Yang diingatnya, aksinya pernah membobol toko di Sindu, Cakranegara, dan Meninting, Ampenan, di sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya," kata Arief.
Adapun barang yang berhasil dicurinya bersama komplotannya itu, yakni televisi. "Barang bukti lain masih kami cari, tapi televisi yang dicuri beberapa waktu lalu sudah kami amankan saat menjemputnya dirumah," ucapnya.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015