Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Irak, Nuri al-Maliki, mengancam akan meninjau ulang hubungan diplomatik dengan negara-negara pengeritik eksekusi terhadap Saddam Hussein, karena hal tersebut urusan dalam negerinya. "Pemerintah Irak dapat meninjau ulang hubungannya dengan negara manapun yang tidak menghormati keputusan rakyat Irak," kata Maliki, di Baghdad, Sabtu (6/1). Saddam Hussein, mantan Presiden Irak, dieksekusi pada Sabtu lalu (30/12) dengan cara digantung lehernya hingga tewas. Hal tersebut memicu serangkaian protes dari masyarakat internasional. "Kami anggap eksekusi diktator tersebut adalah urusan dalam negeri, dan yang berkepentingan hanyalah rakyat Irak," kata Maliki saat berbicara pada acara peringatan ke-86 tahun Angkatan Darat Irak, layaknya dikutip AFP. Dia agaknya ingin memukul balik pihak yang mengkritik eksekusi itu. "Kami kira tanggapan tersebut menghasut dan tindakan turut campur yang mencolok atas urusan dalam negeri Irak serta melecehkan perasaan para korban Saddam, serta perasaan keluarga mereka," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007