"Secara umum market berubah, boleh dibilang telekomunikasi sekarang personalized, dan arah telekomunikasi lebih ke data ketimbang ke voice," kata dia di Jakarta, Kamis.
"Boleh dibilang sekarang telpon itu tidak di telinga, tapi lebih di tangan, yang main bukannya mulut, tapi jari. Itu memang tren pasar yang tidak bisa kita tawar," sambung dia.
Situasi seperti tu, menurut Sihmirmo membutuhkan infrastruktur yang cukup kuat, dan sistem IT yang cukup tangguh untuk mendukung layanan data.
"Sekarang orang-orang tidak lagi butuh voice, tapi mungkin lebih butuh wi-fi untuk mengakses data, mengakses internet, karena orang lebih menggunakan telpon untuk menonton TV atau menonton film versi youtube misalnya," ujar dia.
Bicara data, Sihmirmo mengatakan banyak sistem IT yang terlibat di dalamnya, di mana, menurut dia, saat ini teknologi telah bergeser.
"Sekarang layanan voice juga sudah berbasis IP, atau berbasis data, sehingga praktis keseluruhan infrastruktur telekomunikasi sekarang berbasis IP dan itu yang membuat kami membutuhkan infrastruktur dengan tingkat ketersediaan yang tinggi," kata dia.
"Telkom sekarang dalam proses transformasi secara keseluruhan. Infrastruktur adalah hal yang pertama kali kami benahi karena itu menjadi guide line," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015