"Natuna bukan jalur gempa. Tidak ada pula gunung api, karena itu getaran tersebut tidak lazim terjadi," tambahnya di ibu kota Kepri, Kamis.
Menurut dia, getaran terjadi pada Kamis pukul 01.22 WIB hanya beberapa detik.
Getaran tersebut belum diketahui sumbernya. Alat pendeteksi gempa tidak mencatat peristiwa tersebut.
Padahal bila ada gempa sekecil apapun, kata dia pasti terdeteksi oleh alat tersebut.
Dia menjelaskan 2-3 skala MMI merupakan ukuran untuk getaran yang dirasakan, bukan yang tercatat. Jika gempa itu tercatat dalam alat pendeteksi gempa, maka satuannya adalah skala Richter.
Peristiwa itu sudah dilaporkan kepada BMKG pusat untuk dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih canggih dan akurat.
BMKG pusat sampai sekarang juga tidak mendeteksi adanya gempa.
"Karena itu BMKG belum dapat menyimpulkan apakah getaran tersebut berasal dari dalam bumi atau atas bumi," ujarnya.
Dia menjelaskan getaran yang terjadi bisa disebabkan peristiwa alam di dalam bumi maupun di luar bumi. Peristiwa di luar yang dapat ditangkap getarannya seperti tanah longsor dan pengeboman.
"Tetapi kalau karena pengeboman (kemungkinan) terdengar suaranya. Yang terjadi tadi subuh itu tidak ada suara bom," ujarnya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015