Bekasi (ANTARA News) - Kepala Polresta Bekasi Kota Jawa Barat, Kombes Pol Daniel Tifaona, mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi identitas komplotan perampok yang menyatroni delapan minimarket secara berantai sepanjang Juni 2015.
"Kita sudah tahu identitasnya, sekarang masih kita tunggu untuk dilakukan penangkapan," katanya di Bekasi, Kamis.
Daniel mengakui, strategi penangkapan terhadap para pelaku yang diterapkan pihaknya sejak awal telah gagal, karena berhasil terbaca oleh pelaku kejahatan.
Strategi tersebut berupa patroli rutin kepolisian di masing-masing wilayah pada jam rawan.
Namun strategi itu dianggap gagal karena komplotan perampok tersebut kembali berhasil lolos dari jeratan polisi dalam kejadian perampokan di tiga lokasi berbeda sekaligus pada Selasa (23/6) tengah malam.
Tiga minimarket tersebut adalah Alfamart di Jalan Nakula Perumahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Indomaret depan Perumahan Pam Jaya, Kecamatan Jatiasih, dan Indomaret Jalan Kemang Sari, Jatibening Baru, Kecamatan Jatiasih.
Sebelumnya para perampok itu juga menyatroni lima minimarket lainnya yang tersebar di Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Jatisampurna, dan Jatiasih, sejak awal Juni 2015.
Pihaknya memprediksi kerugian akibat perampokan itu mencapai ratusan juta rupiah yang merupakan uang hasil penjualan produk.
Menurut Daniel lebih lanjut, pihaknya telah menerapkan strategi penangkapan baru yang diyakini dapat menjerat para pelaku.
"Kami tidak bisa ungkapkan strateginya seperti apa di media," katanya.
Hasil dari analisa pihaknya melalui rekaman kejadian di CCTV, komplotan tersebut memiliki pola yang sama, yakni membawa senjata api dan menyasar brankas tempat penyimpanan uang.
"Biasanya habis merampok, komplotan tersebut akan berpesta. Saat uangnya habis, mereka akan kembali merampok," katanya
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015