Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa berita tentang warga negara Indonesia (WNI) yang dieksekusi oleh kelompok militan ISIS karena telah menularkan virus AIDS tidak dapat dipastikan kebenarannya atau tidak terverifikasi.
"Berita terkait adanya WNI yang dieksekusi mati ISIS, kami ingin sampaikan bahwa berita tersebut sudah coba kami konfirmasi ke KBRI di Damaskus dan KBRI di Ankara, tetapi berita itu tidak bisa diverifikasi," kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa seorang WNI telah dieksekusi oleh militan ISIS karena diduga menyebarkan virus AIDS dalam kelompok teroris tersebut. Kabar itu disampaikan oleh media online asal Inggris, Daily Mail.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia belum bisa memastikan informasi mengenai adanya WNI yang dieksekusi kelompok militan ISIS.
Menurut Arrmanatha, pihak Kemlu telah berusaha mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi penulis berita di media asing itu.
"Kami juga mencoba konfirmasi ke penulis awal berita itu, tetapi tidak dapat diklarifikasi mengenai nama dan kapan kejadian itu terjadi. Jadi, kami belum bisa mengklarifikasi hal tersebut," ujar dia.
Dia menyebutkan, dari hasil komunikasi yang dilakukan dengan penulis pertama berita itu, diketahui bahwa kabar mengenai WNI yang dieksekusi oleh ISIS berasal dari aktivis yang mengaku berada di lokasi kejadian.
"Menurut penulis Daily Mail bahwa mereka dapat informasi dari kelompok aktivis yang ada di Suriah," ungkap dia.
Namun, tidak dapat dipastikan apakah pria yang dieksekusi tersebut benar sebagai WNI.
"Intinya, dari hasil komunikasi dengan media yang menerbitkan berita itu, juga tidak didapatkan verifikasi yang konkret. Jadi, kami tidak bisa memverifikasi tentang peristiwa tersebut," kata Arrmanatha.
Sebelumnya, kabar mengenai adanya WNI yang dieksekusi oleh tentara militan ISIS, pertama kali dilansir oleh media online Inggris Daily Mail. Dalam informasi yang diberikan, disebutkan bahwa WNI tersebut dieksekusi karena terindikasi sebagai pengidap AIDS.
Menurut Daily Mail, WNI tersebut diketahui mengidap AIDS setelah mendonorkan darahnya bagi warga lainnya yang tergabung dalam kelompok ISIS.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015