Assen (ANTARA News) - Cengkraman Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terhadap posisi puncak klasemen akan memanas di Assen pada Sabtu, pada apa yang akan menjadi pertarungan ketat di Grand Prix Belanda, di sirkuit yang dijuluki sebagai katedral di dunia sepeda motor.
Hanya satu angka yang memisahkan kedua pebalap Yamaha ini setelah Lorenzo mengukir empat kemenangan beruntun yang membuat dirinya membayangi ketat Rossi di puncak klasemen MotoGP.
Kesuksesan di Katalunya, Mugello, Le Mans, dan Jerez membuat juara dunia dua kali Lorenzo menjadi sosok incaran untuk ditaklukkan di trek legendaris Belanda ini.
Dengan Rossi yang meraih kesuksesan pada balap pembuka musim di Qatar dan juga di Argentina, gelar 2014 kelihatannya akan menjadi milik mereka, sebab para saingan terdekat yang dipimpin oleh pebalap Ducati Andrea Iannone, telah tertinggal 43 angka menjelang balap kedelapan musim ini.
Rossi menikmati Assen, The Doctor akan mencari kemenangan ketujuhnya di kelas utama dan kesembilan di semua kategori, di satu-satunya sirkuit yang setiap tahun menjadi tempat berlangsungnya kejuaraan dunia sejak didirikan pada 1949.
Namun veteran Italia ini tahu bahwa ia harus mengembangkan kecepatannya di kualifikasi untuk dapat menahan laju Lorenzo.
"Melakukan start dari baris ketiga merupakan hal yang berat, di Barcelona saya memiliki kecepatan bagus dan kami tidak kehilangan banyak waktu untuk dapat start dari baris kedua, namun Jorge telah terlalu jauh," ucapnya pada konferensi pers Rabu.
Lorenzo, yang sedang menikmati salah satu penampilan terbaik sepanjang hidupnya, berkata, "Saya memiliki periode-periode yang sangat bagus dalam karir saya, namun mungkin kami tidak memiliki sepeda motor ini."
"Khususnya pada balapan di mana sepeda motor kami sangat konstan dan kami dapat mempertahankan kecepatan tinggi, itulah mengapa kami harus mendominasi pada Minggu sampai sekarang."
"Untuk saat ini, saya berada dalam kondisi fisik yang bagus, untuk pertama kalinya saya mengalahkan pelatih saya pada sepeda gunung, maka saya benar-benar bangga terhadap hal itu! Namun kami masih harus bekerja keras dan menemukan settingan yang bagus."
Upaya juara tahun lalu Marc Marquez untuk merengkuh gelar ketiganya secara beruntun kembali mendapat hantaman di Katalunya ketika, ia memaksa sepeda motor Hondanya sampai melewati batas, untuk kemudian ia terjatuh saat berusaha mengejar Lorenzo.
Terjatuhnya ia pada tikungan cepat membuat dirinya menghadapi gunung terjal untuk meraih hatrik, di mana ia kini tertinggal 69 angka dari Rossi.
Marquez tidak akan menikmati kenangan manis tahun lalu, ketika ia mengukir rekor delapan kemenangan beruntun di Assen.
"Tentu saja saya kecewa harus terjatuh pada balap di kandang sendiri di Katalunya, namun kami sekarang harus melupakannya ketika kami beranjak ke Assen," ucapnya.
"Tentu saja setelah dua balap terakhir kami memerlukan hasil bagus. Assen adalah trek yang saya sukai, tahun lalu begitu bagus."
Meski gelar mungkin sudah jauh di luar jangkauan rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, pria Spanyol ini gembira dapat kembali ke sepeda motornya setelah absen dari tiga balap karena menjalani operasi lengan yang menurutnya telah menyelamatkan karirnya.
"Saya tahu jika saya tidak dapat memulihkan lengan saya maka tidak akan ada artinya membalap di situasi di mana saya tidak dapat memegang setang, dan fokus pada berkendara," kaat Pedrosa kepada autosport.com setelah ia finis di peringkat ketiga di Barcelona, tertinggal 19 detik dari para pebalap Yamaha.
"Itulah mengapa saya berhenti karena saya tahu itu merupakan situasi yang sulit diteruskan dengan cara itu, dan saya perlu menjernihkan aktifitas-aktifitas balap saya di masa yang akan datang. Demikian laporan AFP.
(Uu.H-RF/A020)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015