Kementerian Pertanian, Bulog serta Komisi IV DPR RI melakukan pelepasan operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis pagi pada pukul 08.00 WIB.
"Hari ini kita mengadakan operasi pasar, dan melepas 22 armada yang berisi beras, gula, minyak goreng, bawang dan cabe untuk diletakkan di 20 tempat strategis di Jabodetabek," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog Fadzri Sentosa pada saat melepas Operas Pasar di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan operasi ini tidak hanya dilakukan di Jabodetabek tetapi seluruh Indonesia, dan akan berlangsung hingga lebaran tiba.
"Operasi Pasar ini dalam langkah untuk menstabilkan harga-harga agar tidak melambung tinggi, pasokan sembako kita sampai saat tercukupi," kata Menteri Pertanian.
Dia mencontohkan untuk komoditas bawang saat ini ada sekitar 200 ribu ton, padahal kebutuhan nasional bekisar pada 90-100 ribu ton per bulan, oleh sebab itu Menteri juga memastikan tidak akan ada impor bawang hingga lebaran nanti.
Dia mengatakan operasi pasar ini adalah bentuk kerja sama antara beberapa lembaga dan kementerian, seperti Bulog, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan lainnya.
Manajer Pasar Induk Kramat Jati Salam mengatakan adanya operasi ini tidak membuat harga pedagang menjadi anjlok, malah membuat harga menjadi stabil.
"Operasi ini tidak berpengaruh kepada pedagang, malah membantu pedagang dan harga semakin lama semakin turun karena pasokannya cukup," kata Salam.
Dia mengatakan harga di pasar induk bergantung pada pasokan yang masuk, jika pasokannya berlebih maka harga murah, jika pasokan berkurang maka harganya akan naik.
Seorang pembeli yang berbelanja di operasi pasar tersebut, mengatakan harga bawang yang dia beli adalah Rp17 ribu, lebih murah Rp2000 dibandingkan dengan pasar lain.
Selain operasi pasar pemerintah juga mengadakan pasar murah selama Ramadhan.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015