Jambi (ANTARA News) - Batik cap khas Jambi tanpa kain sambungan sepanjang 421 meter yang dikerjakan 200 perajin dalam waktu satu jam 55 menit pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Manajer MURI Paulus Pangkah setelah kegiatan membatik cap Jambi dalam rangkaian HUT emas (ke-50) Provinsi Jambi, Sabtu, mengatakan, batik cap Jambi pecahkan rekor dunia terbaru MURI atas batik kris Jawa yang dikerjakan perajin di Pacitan sepanjang 207,2 meter.
MURI memberikan sertifikat atas pecahan rekor kain batik terpanjang di dunia kepada Pemprov Jambi yang diterima langsung oleh Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin yang hadir bersama unsur muspida menyaksikan kegiatan tersebut.
Paulus menjelaskan, kegiatan membatik cap khas Jambi semula hanya ditargetkan sepanjang 300 meter, namun diluar dugaan 200 perajin dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu mampu mengerjakan sepanjang 421 meter dengan waktu singkat.
MURI mencatat rekor terbaik itu diperoleh sebab kekompakan dan kerjasama perajin yang cukup baik, serta dukungan pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan yang digelar Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jambi.
Selama ini banyak kegiatan untuk masuk dalam rekor MURI dilaksanakan atas dukungan sponsor, namun di Jambi justru pemerintah yang mendukung penuh, ungkapnya.
MURI kegiatan bukan saja melihat dari pecahan rekor, tapi dari apresiasi masyarakat, khususnya perajin yang mampu mengangkat nilai-nilai sejarah dan budaya untuk melestarikan agar tidak tertelan masa.
"Jadi MURI juga melihat dari sudut pandang itu, sebab pelestarian nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia seperti kain batik khas Jambi dengan motif seperti Durian Lecah dan Kapal Janggat," ungkap Paulus.(*)
Copyright © ANTARA 2007