Kami menerima laporan seluas 120 hektare sawah di wilayahnya terancam kekeringan,"Lebak (ANTARA News) - Ratusan hektare sawah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten selama sepekan terakhir ini terancam kekeringan akibat memasuki musim kemarau di daerah itu.
"Kami menerima laporan seluas 120 hektare sawah di wilayahnya terancam kekeringan," kata Pejabat Pelaksana Kepala Desa Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak Ending Fahrudin di Lebak, Rabu.
Ia mengatakan, sebagian besar tanaman padi yang terancam kekeringan itu memasuki tiga pekan setelah hari tanam.
Saat ini, petani bingung karena lahan persawahan tidak teraliri pasokan air.
Sedangkan, kondisi air Sungai Cakatapis menyusut akibat kemarau tersebut.
"Kami sebagai kepala desa berharap Dinas Pertanian setempat menyalurkan bantuan pompanisasi untuk mengatasi kekeringan itu," katanya.
Menurut dia, petani setempat sudah menjadikan kebiasan jika memasuki musim kemarau melakukan gerakan tanam, sehingga berdampak terhadap produksi dan produktivitas pangan.
Sebab areal persawahan di sini tanpa memiliki jaringan infrastuktur irigasi dan jika musim kemarau dibiarkan begitu saja tanpa ditanami.
Namun, pihaknya saat ini memerlukan bantuan pompanisasi untuk menyelamatkan tanaman padi agar tidak mati.
Saat ini, tanaman padi terlihat subur dan dedaunan hijau, meskipun terancam kekeringan.
"Kami khawatir jika tidak hujan dalam sepekan ke depan dipastikan tanaman padi mati atau tidak tumbuh subur," katanya.
Begitu juga Jasrip, seorang petani warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengaku dirinya bingung setelah melihat petak-petak sawahnya terbelah akibat kekeringan itu.
Tanaman padi berusia 20 hari setelah tanam itu dikhawatirkan tidak tumbuh subur karena tanpa memiliki pasokan air.
"Kami berharap pemerintah daerah memberikan bantuan pompanisasi untuk menyedot air dari sumber mata air," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan "Brigade Alsintan" untuk mengatasi kekeringan yang mengancam tanaman padi di daerah itu.
Petugas Brigade Alsintan siaga menghadapi musim kemarau yang bisa menimbulkan kekeringan pada tanaman padi.
Tanaman padi pada musim tanam Mei-Juni 2015 diperkirakan sekitar 47.000 hektare tentu harus diselamatkan dari ancaman kekeringan.
Apalagi, sebagian besar areal persawahan di Kabupaten Lebak masuk kategori sawah tadah hujan, sehingga jika musim kemarau kesulitan untuk mendapatkan pasokan air.
Karena itu, pasukan Brigade Alsintan membantu petani yang dilanda kekeringan tersebut melalui gerakan pompanisasi.
Sebab pompanisasi dapat menyedot air dari daerah aliran sungai (DAS) bawah tanah maupun sumber mata air.
"Kami akan bergerak cepat ke lapangan untuk membantu pompanisasi setelah menerima laporan dari anggota Babinsa maupun kelompok tani," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015