Masih perlu terobosan-terobosan lagi agar betul ada lonjakan-lonjakan pariwisata dan bisa mendatangkan `fresh money` bagi negara

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan kebijakan bebas visa yang baru saja ditambah 30 negara tahun ini akan memberikan dampak yang positif bagi industri pariwisata di Indonesia.

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas soal pariwisata di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

"Saya kira beberapa minggu lalu sudah saya tandatangani bebas visa untuk 30 negara. Saya kira itu akan memberikan dampak yang baik bagi industri pariwisata," kata Jokowi.

Namun menurut Presiden masih perlu terobosan-terobosan lagi agar betul-betul ada lonjakan dalam industri pariwisata.

"Menurut saya masih perlu terobosan-terobosan lagi agar betul ada lonjakan-lonjakan pariwisata dan bisa mendatangkan fresh money bagi negara," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan tahun depan Indonesia akan kembali memberikan bebas visa kepada masyarakat di 30 negara yang ingin berkunjung ke Tanah Air setelah sebelumnya sebanyak 45 negara diberikan bebas visa ke Indonesia mulai tahun ini.

"Tahun 2016, kami akan menambah 30 negara baru yang bisa masuk ke Indonesia bebas visa," kata Menpar Arief Yahya.

Ia menegaskan fasilitas bebas visa memang menjadi satu poin penting yang menjadi "concern" Indonesia untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air.

Kebijakan itu telah dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 yang ditetapkan sejak 9 Juni 2015.

"Melalui Perpres itu Indonesia sudah membuat kebijakan bebas visa bagi 45 negara untuk datang ke Indonesia, katanya.

Ke depan, Menteri berharap kebijakan fasilitas bebas visa dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Ia menegaskan, program tersebut akan didukung dengan kemudahan aksesibilitas bagi kunjungan wisman ke destinasi Indonesia.

"Kami mengundang lebih banyak negara di dunia untuk mensupport dan memfasilitasi kemudahan Visa tersebut, agar memberi dampak yang positif untuk pertumbuhan ekonomi global," kata Arief Yahya.

Kementerian Pariwisata sendiri terus melakukan langkah-langkah strategis dan efektif untuk mencapai target kunjungan wisman dan perjalanan wisnus yang telah ditetapkan.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015