Para pedagang musiman sotong pangkong menerima banyak pesanan makanan yang dibuat dari cumi kering yang dibakar kemudian dipukul-pukul menggunakan palu di meja serta disajikan dengan saus cabai campur kacang tanah itu.
Selama Ramadhan, bunyi dag-dug dari para pedagang sotong pangkong yang memukul-mukul cumi kering di meja bersahut-sahutan sejak matahari mulai terbenam di sepanjang Jalan Merdeka Barat, Pontianak.
Nurul Hikmah, seorang pedagang sotong pangkong, dalam semalam bisa menjual sampai ratusan sotong atau cumi kering yang dijual dengan harga satuan Rp15 ribu hingga Rp60 ribu sesuai ukuran cumi kering.
"Kalau di bulan Ramadhan, rata-rata satu pedagang mampu menjual seratusan ekor per malamnya," katanya.
Ia menambahkan, pembeli sotong pangkong bukan hanya orang Pontianak, tapi juga wisatawan dari luar kota yang ingin mencicipi makanan khas kota itu.
"Sotong pangkong khas Pontianak sudah terkenal dimana-mana, tidak heran kalau ada tamu-tamu dari luar setiap datang ke Pontianak selalu menyempatkan diri untuk menikmati sotong pangkong," katanya.
Di antara para pembeli sotong pangkong di kawasan Jalan Merdeka, Pontianak, ada Anwar Huda, yang menikmati cumi kering bakar bersama teman-temannya.
"Sayang kalau sampai tidak menyempatkan diri menikmati cumi ini," katanya saat menikmati sotong pangkong yang rasanya gurih, asin, dan pedas kalau sudah dicampur dengan saus kacang.
Dia biasanya menghabiskan dua sotong pangkong saat bersantai sambil minum teh atau kopi bersama teman-temannya.
Pewarta: Andilala
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015