Denpasar (ANTARA News) - Upaya pencarian sisa korban tengelamnya KM Senopati Nusantara pekan lalu hingga hari kedelapan, Sabtu (6/1), oleh Tim SAR belum membuahkan hasil. "Kendati pada hari ketujuh juga nihil, namun upaya pencarian sisa korban pada hari ini akan terus menyisir hingga ke perairan Sumbawa," kata Ketua Badan SAR Daerah Bali I Ketut Parwa SH, di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu. Parwa mengatakan, kali ini pencarian akan difokuskan di kawasan perairan utara Bali, Lombok hingga Sumbawa. Luas kawasan yang disisir Tim SAR sekitar 3.903 noutical mile persegi (NM2). "Dengan prakiraan cuaca hari cukup baik, mudah-mudahan sisa korban dapat ditemukan oleh tim SAR," ujarnya. Dikatakan, Tim SAR baik lewat udara maupun perairan laut dengan mengerahkan sembilan kapal perang milik TNI-AL, kini tengah menyisir di kawasan tersebut untuk mencari sisa korban KM Senopati Nusantara yang tenggelam. "Sejumlah kapal, termasuk dua pesawat milik TNI-AL dan AU yang dikerahkan, kini sedang terbang rendah memutar di wilayah perairan laut itu," jelas Parwa. Ia menyebutkan, sehubungan upaya pencarian diprioritaskan di kepulauan Kangean di utara Pulau Dewata itu, maka untuk sementara pangkalan SAR kini ditempatkan di Bandara Ngurah Rai Bali. Dengan konsentrasi di Bali, jarak jangkauan medan operasi di kawasan kepulauan di timur Pulau Madura itu, tentu akan menjadi lebih dekat, ucapnya. Selain menggunakan pesawat Nomad dan Casa milik TNI-AL dan AU yang kini berpangkalan di Ngurah Rai, juga dua helikopter jenis BO-105 milik TNI-AL dan Basarnas yang turut dilibatkan dalam operasi SAR. KM Senopati Nusantara rute Kumai (Kalimantan Tengah)-Semarang (Jateng) berpenumpang 549 orang, Sabtu (30/12) dinihari lalu tenggelam di perairan Mandalika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dari penumpang dan ABK sebanyak itu, 233 tercatat telah ditemukan dalam keadaan selamat dan delapan lainnya tewas. Parwa mengungkapkan, sehubungan adanya dugaan bahwa sisa para korban yang mencapai 308 orang telah hanyut terbawa arus ke arah timur dari tempat kejadian, maka upaya pencarian kini dipusatkan di kawasan Kepulauan Kangean.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007