Alokasi tahunan bakat baru oleh 30 klub NBA Kamis waktu setempat nanti itu memperlihatkan Universitas Kentucky menyamai rekornya sendiri dengan menempatkan lima pemain yang terpilih pada putaran pertama, sedangkan beberapa pemain top internasional tengah mempertimbangkan klub NBA mana yang berhak merekrutnya.
Towns memiliki rata-rata 10,3 poin, 6,7 rebound dan 2,3 blok per pertandingan musim lalu bersama Kentucky yang juga menempatkan Willie Cauley-Stein, Trey Lyles, Devin Booker dan Dakari Johnson dalam barisan pemain baru pada putaran pertama. Kentucky juga pernah menempatkan lima bakat pada putaran pertama 2010.
Timberwolves, yang bulan lalu memenangkan Undian Draft NBA sebagai yang pertama memilih pemain, bisa menjadi klub NBA pertama yang tiga kali berturut-turut memilih pemain nomor satu secara bersamaan dalam satu musim, setelah mendapatkan pilihan pertama 2013 Anthony Bennett dan pilihan utama 2014 Andrew Wiggins tahun lalu yang bertransaksi dengan Cleveland sehingga forward Kevin Love hijrah ke Cavaliers.
Jika Towns bukan pilihan pertama, pemain berikutnya yang mendapat perhatian paling banyak adalah pemain Universitas Duke Jahlil Okafor, yakni center muka baru yang memiliki rata-rata 17,3 poin, 8,5 rebound dan 1,4 blok per pertandingan untuk klub universitas berjuluk Blue Devils tersebut selama musim lalu.
Bakat yang tidak dicomot T-Wolves akan menjadi pilihan Los Angeles Lakers yang menempati prioritas kedua dalam Draft NBA.
Philadelphia 76ers berada di urutan tiga, diikuti New York Knicks, Orlando Magic, Sacramento Kings, Denver Nuggets, Detroit Pistons, Charlotte Hornets dan Miami Heat.
Mudiay mengasah diri di Tiongkok
Pemain luar negeri yang paling banyak menarik perhatian adalah guard Emmanuel Mudiay dari Republik Demokrasi Kongo, yang bermain 12 pertandingan bersama Guangdong Southern Tigers, Tiongkok, sebelum menderita keseleo pergelangan kaki kanannya.
Mudiay, yang datang ke Amerika Serikat pada 2001 dalam usia lima tahun, rata-rata mencetak 18,0 poin, 6,3 rebound, 5,0 assist dan 1,6 steal per pertandingan untuk klub Tiongkok itu dan keputusannya menghabiskan satu musim di luar negeri bisa membuat para bakat remaja AS terpicu memilih kawah candradimuka di luar negeri sebelum ke NBA ketimbang di universitas-universitas AS.
Dia menjadi salah satu dari tiga pemain NBA dalam dekade ini sejak NBA mengadopsi usia minimum Draft NBA 19 tahun untuk berkarir di luar negeri, menyusul Brandon Jennings yang bermain di Italia sebelum menjadi pemain pilihan kesepuluh pada 2009 dan Jeremy Tyler, pemain pilihan putaran kedua pada 2011 setelah menghabiskan beberapa musim di Israel dan Jepang.
Mudiay, berusia 19 tahun sebagaimana Towns dan Okafor, juga bisa menjadi pemain paling tinggi dalam Draft NBA yang berasal dari negaranya, mengalahkan si besar yang masuk Hall of Fame Dikembe Mutombo, yang terpilih sebagai pilihan keempat dalam draft 1991.
Pemain Kroasia Mario Hezonja, yang bermain di Barcelona musim lalu, juga bisa menjadi pemain tertinggi dari negerinya yang masuk Draft NBA, mengalahkan Dario Saris yang tahun lalu berada pada pilihan ke-12.
Hezonja (20) memiliki catatan rata-rata 7,7 poin, 2,0 rebound, dan 1,0 assist setiap pertandingan dalam 22 kali tampil selama musim lalu untuk klub Spanyol itu.
Power forward dari Latvia, Kristaps Porzingis, yang bermain untuk Sevilla musim lalu, akan menjadi salah satu dari tiga pemain dari negaranya yang bermain di NBA.
Biedrins, pilihan ke-11 pada Draft NBA 2004, menjadi satu-satunya pemain Latvian yang masuk Draft NBA, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015