Kalau saya sejak dulu pengennya jadi Ketua Umum PKB, kan aturannya juga tidak boleh merangkap."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengharapkan rencana perombakan kabinet atau reshuffle dipertimbangkan secara masak oleh Presiden Joko Widodo dengan harapan tidak ada kegaduhan politik baru karenanya.
"Reshuffle itu tentu kewenangan presiden dan hak prerogatifnya. Namun kami berharap dipikirkan secara masak sehingga jangan membuat kegaduhan baru dengan adanya reshuffle, karena saat ini ekonomi lagi suram," kata Muhaimin saat berceramah dalam acara shalawat di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa malam.
Selain itu dia juga mengatakan ada baiknya menteri untuk diberi kesempatan dan dilanjutkan saja karena sedang dalam rangka bulan suci ramadhan dan akan menghadapi idul fitri.
"Masalah kabinet ini harus dipikirkan dan dievaluasi secara matang. Sebaiknya karena menteri ini kebanyakan baru ya diberi kesempatan, sehingga saat Ramadan dan Idul Fitri ini gak ada kegaduhan politik," ujarnya.
Terkait beredarnya kabar bahwa Muhaimin yang kerap disapa Cak Imin ini digadang-gadang akan masuk kabinet kerja Jokowi-JK, ia memastikan akan menolak mentah-mentah jika tawaran tersebut diberikan kepadanya.
"Kalau saya sejak dulu pengennya jadi Ketua Umum PKB, kan aturannya juga tidak boleh merangkap," ujarnya.
Cak Imin juga menegaskan sebelum melakukan reshuffle, pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk melihat hasil kinerja para menteri tersebut.
"Pokoknya kita minta jangan ada reshuffle dulu. Tapi, ya sepenuhnya tergantung pemerintah," katanya menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015