Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia atau Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) optimistis bahwa program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) mampu menekan penggunaan produk baja impor.
"Saya punya optimisme dengan program P3DN. Dengan kontrol yang baik, proyek-proyek infrastruktur yang ada itu bisa menggunakan produk dalam negeri," kata Direktur Eksekutif IISIA Hidajat Triseputro di Jakarta, Selasa.
Hidajat mengatakan, pada dasarnya industri dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan besi dan baja dalam melaksanakan program pembangunan infrastruktur yang tengah berlangsung, meskipun impor masih dibutuhkan.
Menurutnya, yang terpenting adalah menyerap semaksimal mungkin produksi dalam negeri, dan apabila masih ada kebutuhan, IISIA mempersilahkan untuk impor.
"Kami siap. Kapasitas kami sekarang 9 juta ton per tahun. Konsumsinya 14 juta ton. Kalau kami hanya mampu 8-9 juta ton, memang mau tidak mau harus impor," ujar Hidajat.
Namun, ia berharap agar penggunaan barang impor tersebut dapat terkendali, sehingga harga yang ditawarkan tidak sampai merusak pasar dalam negeri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015