Nganjuk (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan tidak akan melakukan impor bawang merah karena panen raya bawang merah sudah berlangsung sehingga stoknya melimpah, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Melihat produksi ini surplus. Kami tidak impor dan sudah kami sampaikan ke Menteri Perdagangan, karena bawang merah cukup," kata Mentan di Nganjuk, Jawa Timur, Selasa.
Mentan yang ditemui dalam kegiatan panen raya bawang merah di Desa Sumberejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk itu mengatakan sebelumnya sudah ada pembicaraan hendak impor bawang merah. Namun, ia mengkaji kembali dan memutuskan untuk tidak impor.
Ia mengatakan, sudah melakukan survei ke sejumlah daerah penghasil bawang merah. Terdapat tiga daerah sebagai lumbung bawang merah, yaitu di Brebes, Jawa Tengah. Pada bulan Juni 2015, produksi bawang merahnya bisa mencapai 50 ribu ton, Bima di Nusa Tenggara Barat dengan produksi sampai 40 ribu ton, dan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan produksi bawang merah bisa mencapai 40 ribu ton.
"Total dari tiga kabupaten itu ada 130 ribu ton, padahal kebutuhan adalah 90 ribu ton per bulan," tegasnya.
Ia juga mengatakan, tingginya harga bawang yang terjadi selama beberapa waktu terakhir karena rantai pasokannya yang cukup panjang. Dalam jual beli bawang merah, bisa terdapat 7-8 rantai pasokannya, padahal seharusnya cukup tiga.
Untuk memotong mata rantai, ia meminta Bulog berperan aktif melakukan pembelian bawang merah. Hasil pembelian itu nantinya akan dijual ke masyarakat dalam bentuk operasi pasar.
Ia mencontohkan, dengan kegiatan operasi pasar, sudah bisa menstabilkan harga bawang merah. Salah satu contohnya adalah kegiatan operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Di lokasi itu, ada 20 titik operasi pasar.
Dari kegiatan itu, sudah bisa memengaruhi harga bawang merah, dari semula sampai Rp36 ribu per kilogram turun menjadi Rp25 ribu per kilogram. Saat ini, harganya sudah turun lagi, sekitar Rp16 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram.
Untuk saat ini, kata dia, pemerintah sudah melakukan pembelian bawang merah di Brebes, Jawa Tengah. Pemerintah juga melakukan pembelian bawang merah di Nganjuk serta di Bima.
Selain di Jakarta, kegiatan operasi pasar juga akan merata di seluruh Indonesia, seperti di Surabaya. Sementara, bawang merah dari Bima nantinya akan dikirim ke sejumlah daerah seperti Irian, Sulawesi Selatan, Medan, maupun Lampung. Dengan kegiatan ini, diharapkan harga bawang merah akan stabil.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015