Moskow (ANTARA News) - Milyarder Rusia Alisher Usmanov menyatakan telah memberikan pinjaman 300 juta rubel (5,6 juta dolar AS) kepada federasi sepak bola Rusia (RFU) untuk membayar gaji pelatih timnas Fabio Capello.
Capello punya gaji tahunan tujuh juga euro yang hampir lima juta euro belum dibayarkan.
"Sebagai bagian dari komite penyelenggara Piala Dunia 2018 di Rusia, saya memutuskan membantu secara finansial RFU dengan mengganti 300 juta rubel," kata Usmanov seperti dikutip AFP.
"Menjelang Piala Dunia yang akan diselenggarakan di tanah air kita, pelatih adalah modal penting tim nasional."
Konglomerat berusia 61 tahun kelahiran Uzbek ini kaya akibat usaha baja dan pertambangan serta investasi dan saat ini menjadi orang ke-71 terkaya di dunia menurut majalah Forbes, seklaigus ketiga terkaya di Rusia dengan total kekayaan 14,2 miliar dolar AS.
Dia sudah pernah menalangi 400 juta rubel gaji Capello Februari lalu ketika pelatih asal Italia berusia 69 tahun itu tidak dibayar selama tujuh bulan.
Mantan pelatih timnas Inggris, Real Madrid dan AC Milan itu melatih timnas Rusia pada Juli 2012 namun pada Januari 2014 menandatangani kontrak gila-gilaan sampai Piala Dunia 2018 yang membuatnya menjadi pelatih tim nasional paling mahal di dunia.
Tetapi November tahun yang sama, RFU mengaku tidak bisa lagi membayar gaji Capello karena tidak punya uang.
Capello sendiri terancam dipecat karena hasil buruk belakangan ini, termasuk kalah 0-1 di kandang sendiri dari Austria bulan lalu yang membuat Rusia menempati urutan tiga klasemen Grup C Euro 2016 dan terancam tidak bisa tampil pada putaran final di Prancis tahun depan.
Para pendukung timnas berinisiatif mengumpulkan dana 21,4 juta euro untuk membayar Capello jika dia dipecat.
Dengan hanya delapan poin hasil dari enam laga kualifikasi, Rusia berjuang keras untuk lolos ke Euro 2016 setelah disalip Swedia empat poin ketika hanya dua teratas grup yang boleh lolos otomatis ke Prancis.
Laga berikutnya Rusia adalah menjamu Swedia pada 5 September dan laga tandang ke Liechtenstein tiga hari kemudian, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015