Pratika Subagyo Lelono yang bertkostum Gatotkaca dengan dibantu tiga sopir becak membagikan takjil pada bulan Ramadhan tersebut sempat menjadi perhatian masyarkat pengguna jalan yang melintas di Slamet Riyadi Solo.
Bahkan, Pratika Subagyo Lelono yang akrab dipanggil Kopral Bagyo tersebut membuat masyarakat berebut untuk mendapatkan takjil dari Gatotkaca yang turun ke bumi itu.
Menurut Kopral Bagyo, kegiatan sosial dengan membagikan sebanyka 400 bungkus takjil berupa kolak tersebut dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-69 Detasemen Polisi Militer.
"Kami dalam rangka HUT Ke-69 Depom berbagi rasa dengan masyarakat Solo, kola berisi pisang, ketela rambat dan kolang kaling," katanya.
Menurut Kopral Bagyo yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai anggota TNI terkuat, beberapa waktu lalu tersebut, sambil mengingatkan warga Solo tetap melestarikan takjil merupa kolak ini agar jangan sampai diakui makanan dari negara lain.
Menyinggung soal biaya takjil, Kopral Bagyo menjelaskan, semua murni biaya sendiri, namun diakui ada sebagian takjil sumbangan dari Komandan Denpom IV/4 Surakarta. Takjil dibagikan kepada warga miskin.
Hal ini juga mengingatkan masyarakat yang merasa kaya wajib berbagi rasa dengan warga lainnya yang tidak mampu.
Kopral Bagyo dibantu tiga becak melakukan berjalanan dari depan Kantor Denpom menuju bundaran Gladak dengan membagi-bagikan takjil.
"Saya juga prihatin dengan peristiwa pembunuhan terhadap anak Angeline. Saya berharap pelaku dijatuhi hukuman berat kata Kopral Bagyo.
Kopral Bagyo yang juga menjelang pensiunnya akan ditunjuk oleh pimpinannya sebagai duta anti narkoba. Dia ingin Indonesia lebih sehat jasmani maupun rohani.
"Saya juga prihatin kondisi generasi muda saat ini, kerusakan moral semakin parah," katanya.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015