Medan (ANTARA News) - Kapal laut dan nelayan perlu waspada karena gelombang laut di perairan Pantai Barat Sumatera diperkirakan mencapai ketinggian empat meter, masalah seperti ini dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Kepala Seksi Bagian Data dan Informasi Stasion Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Bandara Polonia Medan, Firman di Medan, Jumat, mengatakan gelombang laut di wilayah tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan. Menurut dia, gelombang laut yang cukup besar itu dapat terjadi di perairan tersebut, hal seperti ini perlu diketahui masyarakat. Namun, sebaliknya pada hari-hari biasa ketinggian ombak di wilayah Pantai Barat Sumatera hanya mencapai 2 hingga 2,5 meter. Ombak yang seperti itu tidak terlalu membahayakan bagi pelayaran. "Ketinggian ombak dua meter itu merupakan hal yang wajar dan sudah biasa dihadapi kapal laut dan para nelayan menangkap ikan," ujarnya. Selanjutnya, ia mengatakan perairan Pantai Barat Sumatera yang dianggap rawan ombak besar itu, yakni perairan Tapanuli Tengah (Tapteng), Nias, Mandailing Natal (Madina) dan perairan Air Bangis, Sumatera Barat. Selain itu, perairan Pantai Timur Sumatera berdekatan dengan Selat Malaka di negara jiran Malaysia sangat berpotensi terjadinya ombak besar dan cuaca di wilayah tersebut sangat buruk. Ombak di perairan Pantai Timur mampu mencapai ketinggian empat meter dan ini sangat berbahaya bagi pelayaran," katanya. Sementara itu, mengenai situasi cuaca di udara, dalam satu pekan ini perlu juga diwaspadai oleh maskapai penerbangan dan terutama di wilayah Pekan Baru, Padang dan Jakarta karena berpotensi terjadinya awan "Cumulo Nimbus" (CM). Ia mengatakan, awan CM ini dapat mengganggu penerbangan. Untuk itu perlu diwapadai dengan baik oleh maskapai penerbangan yang ada di negeri ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007