"Pasti, kami sudah mendapatkan masukan dari beberapa unsur di dalam PSSI, misalnya dari Dewan Kehormatan (Agum Gumelar), dari Dewan Pembina (Tono Suratman) dan senior-senior lainnya. Nanti masukan-masukan tersebut akan kami bicarakan kepada pihak Kemenpora untuk dicari solusinya berdasarkan raker dengan Komisi X DPR sebelumnya," kata Azwan saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Salah satu contohnya, kata Azwan adalah masalah "standard cooperation agreement" yang memungkinkan pemerintah bisa masuk ke ranahnya federasi suatu negara tanpa harus dicap sebagai langkah intervensi.
"Banyak caranya seperti membantu PSSI dalam mengembangkan program sepak bola usia muda dan lain sebagainya," kata Azwan.
Sebelumnya Kemenpora memastikan akan melakukan pertemuan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Kantor Kemenpora pada Selasa (23/6).
"Yang jelas besok tetap ada pertemuan dengan PSSI, kami tidak berani untuk tidak mematuhi apa yang menjadi permintaan dari Komisi X DPR RI. Kemudian kalau tempatnya jelas di Kemenpora besok siang," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin.
Menurut Gatot, nantinya terdapat dua agenda yang akan dibicarakan antara Kemenpora dengan PSSI, yaitu tentang masalah kelanjutan kompetisi dan tentunya terkait dengan sanksi FIFA.
"Masalah sanksi, nanti ibicarakan bagaimana agar tidak terlalu lama dijatuhkan kepada Indonesia," kata Gatot yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu.
Namun, kata Gotot, menyatakan dirinya belum mengecek apakah undangan kepada PSSI itu sudah dikirim atau belum.
"Harusnya hari ini atau paling lambat nanti malam harus sudah dikirim," kata Gatot.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015