Beijing (ANTARA News) - Pengatur media di Tiongkok melarang pesohor, seperti, aktor atau aktris, tampil sebagai pembawa acara tayangan televisi demi menghindari "pernyataan tidak pantas", kata kantor berita Xinhua pada Senin.
Pemerintah Tiongkok seringkali mengecam tayangan hiburan, yang dinilai tidak senonoh dan tidak benar secara politis.
Dalam peraturan baru, yang memperketat pengawasan terhadap media milik negara itu, pembawa acara televisi diharuskan memiliki sertifikat kejuruan, yang akan diperiksa pihak berwenang, kata Xinhua mengutip pernyataan lembaga Pengaturan Negara untuk Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi.
"Tayangan televisi, yang mencakup berita, tajuk, dan wawancara panel, juga tidak dibolehkan merekrut bintang tamu, yang berperan sebagai pendukung pembawa acara," kata Xinhua.
"Pembawa acara televisi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tanyangan. Dia berperang membantu pemirsa sekaligus mengatur tayangan langsung. Oleh karena itu, seorang bintang tamu tidak diperbolehkan berperan ganda sebagai pembawa acara ataupun presenter," tambah Xinhua.
Pembawa acara maupun bintang tamu harus menjalani "pelatihan tambahan" sebelum sebuah tayangan disiarkan.
"Banyak stasiun televisi seringkali menunjuk aktor, aktris, ataupun selebriti terkenal untuk menjadi pembawa acara, terutama dalam tayangan reality show yang popular. Tindakan ini berpotensi menghasilkan pernyataan tidak pantas atau kesalahan dalam siaran langsung," kata Xinhua.
Pada Mei, regulator media Tiongkok mengaku tengah menggelar penyelidikan terkait serial televisi anti-Jepang yang dikritik pemirsa karena dinilai vulgar--terutama dalam adegan di mana seorang perempuan menyembunyikan granat di selangkangan untuk membunuh tentara Jepang.
(G005/B002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015