Penukaran melalui bank selain aman dan terjamin juga tidak dipungut biaya."
Padang (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat menukarkan uang pecahan kecil untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri di lokasi resmi guna mencegah kerugian.
"Kalau di tempat tidak resmi dikhawatirkan jumlah lembarnya berkurang serta ada kemungkinan memperoleh uang palsu," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang, Senin.
Menurut dia masyarakat dapat menukarkan uang pada seluruh bank umum yang ada di Sumbar karena sudah ada kerja sama penukaran uang secara gratis sejak Februari 2015.
"Penukaran melalui bank selain aman dan terjamin juga tidak dipungut biaya," kata dia.
Ia mengakui belum ada aturan terkait adanya pihak yang membuka jasa penukaran uang secara pribadi yang memungut biaya tambahan bagi masyarakat yang hendak menukar uang.
Puji juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada, cermat dan teliti dalam menerima uang guna mengantisipasi beredarnya uang palsu.
Dalam memperlakukan uang, masyarakat juga diminta menggunakan konsep 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang serta menyimpan dengan baik serta tidak melipat, dan menstaples.
Ia mengatakan pada tahun ini BI tidak membuka layanan khusus karena telah menjalin kerja sama penukaran uang dengan seluruh bank umum di Sumbar.
Ia menyampaikan selama Ramadhan layanan penukaran di perbankan umum akan dibuka setiap hari kerja mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB kecuali Jumat hanya sampai pukul 11.00 WIB.
Menurut dia ini dilakukan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan penukaran sampai ke daerah dan BI akan lebih fokus memenuhi kebutuhan uang kartal sesuai yang dibutuhkan.
Puji menyebutkan BI perwakilan Sumbar telah menyiapkan uang tunai sekitar Rp5,45 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1436 Hijriyah.
"Berdasarkan penghitungan diperkirakan kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan Idul Fitri di Sumbar sekitar Rp4,2 triliun sebagai antisipasi BI menyiapkan Rp5,45 triliun, kata dia.
Menurut dia uang kartal yang disiapkan pada tahun ini meningkat 53,6 persen dibandingkan tahun lalu dimana pada 2014 uang yang disiapkan hanya Rp2,7 triliun.
Tahun ini kebutuhan uang tunai diperkirakan naik seiring meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat pada saat Lebaran yang terkenal dengan tradisi mudik atau pulang kampung serta budaya "manambang", kata dia.
Ia menyebutkan dari Rp4,2 triliun tersebut terdiri atas uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu senilai Rp3,98 triliun dan pecahan kecil Rp10 ribu ke bawah sebanyak Rp261,9 miliar.
Sementara, Anton salah seorang warga menyambut baik kebijakan penukaran uang melalui bank umum karena akan lebih praktis.
"Kalau menukar di BI hanya pada satu tempat sehingga antre, bank umum lebih banyak pilihan," kata dia.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015